RUQYAH DAN HERBAL

Menu
  • Home
  • Beli Herbal Ruqyah
  • Produk Herbal QHI
    • Herbal Madu
    • Herbal Ruqyah
    • Madu Bidara
    • Herbal
    • Testimoni
  • Kumpulan Materi
    • Ruqyah Syar'iyyah
    • Ruqyah Syirqiyyah
    • Ruqyah Massal
  • Qur'anic Healing Indonesia
    • DPW JATIM
    • DPD Bojonegoro
    • DPD Banyuwangi
    • DPD Surabaya
    • DPW JATENG
    • DPW Jakarta
  • Kabar Berita
    • Kabar Video
  • Tentang Kami
  • Surprise Me
Kumpulan Materi Ruqyah Syirqiyah TUMBAL DAN SESAJEN

TUMBAL DAN SESAJEN




Oleh; Pembasmi Ritual Abangan

بسم الله الرحمن الرحيم

Ritual mempersembahkan tumbal atau sesajen kepada makhuk halus/jin yang dianggap sebagai penunggu atau penguasa tempat keramat tertentu adalah kebiasaan syirik (menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan makhluk) yang sudah berlangsung turun-temurun di masyarakat kita. Mereka meyakini makhluk halus tersebut punya kemampuan untuk memberikan kebaikan atau menimpakan malapetaka kepada siapa saja, sehingga dengan mempersembahkan tumbal atau sesajen tersebut mereka berharap dapat meredam kemarahan makhluk halus itu dan agar segala permohonan mereka dipenuhinya.

Kebiasan ini sudah ada sejak zaman Jahiliyah sebelum Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menegakkan tauhid (peribadatan/penghambaan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata) dan memerangi syirik dalam segala bentuknya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

“Dan bahwasannya ada beberapa orang dari (kalangan) manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Qs. al-Jin: 6).

Artinya, orang-orang di zaman Jahiliyah meminta perlindungan kepada para jin dengan mempersembahkan ibadah dan penghambaan diri kepada para jin tersebut, seperti menyembelih hewan kurban (sebagai tumbal), bernadzar, meminta pertolongan dan lain-lain.[1]

Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الإنْسِ، وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الإنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا، قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

“Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Dia berfirman), ‘Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia,’ lalu berkatalah teman-teman dekat mereka dari golongan manusia (para dukun dan tukang sihir), ‘Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan/manfaat dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami.’ Allah berfirman, ‘Neraka itulah tempat tinggal kalian, sedang kalian kekal didalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain).’ Sesungguhnya Rabb-mu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS al-An’aam:128).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Jin (syaitan) mendapatkan kesenangan dengan manusia menaatinya, menyembahnya, mengagungkannya dan berlindung kepadanya (berbuat syirik dan kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala). Sedangkan manusia mendapatkan kesenangan dengan dipenuhi dan tercapainya keinginannya dengan sebab bantuan dari para jin untuk memuaskan keinginannya. Maka, orang yang menghambakan diri pada jin, (sebagai imbalannya) jin tersebut akan membantunya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.”[2]

Hukum Tumbal dan Sesajen dalam Islam

Mempersembahkan kurban yang berarti mengeluarkan sebagian harta dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala[3], adalah suatu bentuk ibadah besar dan agung yang hanya pantas ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam firman-Nya,

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurbanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).’” (Qs. al-An’aam: 162-163).

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka, dirikanlah shalat karena Rabb-mu (Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan berkurbanla.” (Qs. al-Kautsar: 2).

Kedua ayat ini menunjukkan agungnya keutamaan ibadah shalat dan berkurban, karena melakukan dua ibadah ini merupakan bukti kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pemurnian agama bagi-Nya semata-mata, serta pendekatan diri kepada-Nya dengan hati, lisan dan anggota badan, juga dengan menyembelih kurban yang merupakan pengorbanan harta yang dicintai jiwa kepada Dzat yang lebih dicintainya, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.[4]

Oleh karena itu, maka mempersembahkan ibadah ini kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala (baik itu jin, makhluk halus ataupun manusia) dengan tujuan untuk mengagungkan dan mendekatkan diri kepadanya, yang dikenal dengan istilah tumbal atau sesajen, adalah perbuatan dosa yang sangat besar, bahkan merupakan perbuatan syirik besar yang bisa menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam (menjadi kafir).

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali ‘Imran: 19)

Juga firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran: 85)
Kedua: Mereka tidak meyakini Allah Ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang benar

Padahal inilah inti dari kalimat syahadat [لاإله إلاالله], yang terdapat padanya dua rukun. Pertama: An-Nafyu (penafikan), yang tedapat dalam kalimat [لاإله], maknanya adalah menafikan atau menganggap salah semua sesembahan selain Allah Ta’ala. Kedua: Al-Itsbat (penetapan), yang terdapat dalam kalimat [إلاالله], yaitu menetapkan atau meyakini bahwa hanya Allah Ta’ala satu-satunya sesembahan yang benar. Sehingga makna kalimat [لاإله إلاالله] adalah, “Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah Ta’ala”.

Makna ini terdapat dalam banyak ayat, diantaranya firman Allah Ta’ala:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

“Yang demikian itu karena Allah Dialah yang haq (untuk disembah) dan apa saja yang mereka sembah selain Allah maka itu adalah sembahan yang batil dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al-Hajj: 62)

Dan telah dimaklumi bersama bahwa syahadat [لاإله إلاالله] adalah pintu masuk ke dalam Islam, barangsiapa yang belum merealisasikannya berarti dia belum masuk ke dalam Islam. Demikian pula orang yang telah memasukinya, jika dia melanggarnya berarti dia telah keluar dari Islam.
Ketiga dan Keempat: Kesyirikan dalam rububiyyah dan uluhiyyah

Keyakinan mereka bahwa setan-setan laut yang ada di Laut jawa, seperti dewi sri,nyi pohaci,dewi nawang wulan dan Nyai Roro Kidul adalah pelindung-pelindung mereka, yang bisa memberikan manfaat dan juga menimpakan mudharat, adalah kesyirikan dalam rububiyyah.

Mereka juga mendekatkan diri (taqorrub) kepada setan-setan itu dengan berbagai upacara dan mempersembahkan berbagai macam bentuk ibadah, maka ini adalah kesyirikan dalam uluhiyyah.

Jika telah jelas bahwa ajaran sesaji laut bukanlah ajaran Islam dan penganutnya bukan muslim, maka wajib bagi setiap muslim untuk berlepas diri (bara’) dari ajaran sesat ini dan penganutnya. Yaitu meyakini bahwa tradisi tumbal atau sesajen adalah kekafiran kepada Allah Ta’ala dan menganggap bahwa penganutnya adalah orang-orang kafir.

Barangsiapa yang tidak mengkafirkan mereka atau malah membenarkan ajaran mereka atau sekedar ragu dengan kekafiran mereka maka dia juga kafir seperti mereka.

Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin.

Wallahu A’lam


Add Comment
Kumpulan Materi, Ruqyah Syirqiyah
Wednesday, July 31, 2013
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share
  • Share

Related Posts

ruqyah syar'iyyah athallah
Post a Comment

Total Tayangan Laman

  • …

  • …

Weekly Posts

  • Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik
    Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik
    Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik  Bismillah Insya Allah team kami adalah supplier terbaik dan paling terpercaya  yang berpusat di Kalimanta...
  • KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS?
    KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS?
    KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS? بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلي...
  • "DIRUQYAH KENTUT"
    "DIRUQYAH KENTUT"
    Oleh  Mukhtar Ibnu Kholil   Kemarin ada 3 orang PNS di salah satu puskesmas cilegon ingin diruqyah, dua sudah berkeluarga satu ...
  • MACAM-MACAM HIZIB SYIRIK
    MACAM-MACAM HIZIB SYIRIK
    Oleh; Perdana Akhmad Seorang peruqyah syar'iyyah dilarang keras ketika menerapi pasiennya meenggunakan dan mengamalkan beragam hi...
  • MENGUAP  DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA
    MENGUAP DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA
    MENGUAP DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA Ustad ; Salahudin Sunan Al-sasaki ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻨﻌﻤﺘﻪ ﺗﺘﻢ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺎﺕ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﺷﺮﻑ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ...
  • KANDUNGAN KIMIA DAUN BIDARA
    KANDUNGAN KIMIA DAUN BIDARA
    Ustad ​ Nailah Bahdar Tinjauan tentang Bidara/Sidr/Zizyphus spina-christi Artikel ini adalah serangkaian penelitian tanaman bidara yang...
  • GANDARUSA UNTUK TERAPI SIHIR
    GANDARUSA UNTUK TERAPI SIHIR
    Gandarusa merupakan famili dari tumbuhan Acanthaceae serta memiliki nama latin Gendarussa vulgaris Nees. Nama gandarusa disetiap da...
  • 100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA  ( JTA )
    100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA ( JTA )
    100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA  ( JTA ) 1. Meyakini Bahwa Alloh sebagai sang penyembuh, bukan pada teknik dan sang Thabibnya ( ...
  • MERUQYAH MANTAN PERGURUAAN MAHESA KURUNG AL MUKARRAMAH
    MERUQYAH MANTAN PERGURUAAN MAHESA KURUNG AL MUKARRAMAH
    Oleh : Admin Blog Belajar Ruqyah (www.belajarruqyah.blogspot.com) Bismillah... Pasien ruqyah saya kali ini adalah kakak ipar te...
  • MERUQYAH DENGAN PERJANJIAN NABI SULAIMAN
    MERUQYAH DENGAN PERJANJIAN NABI SULAIMAN
    Di tulis oleh, Subur Diaul Haq Ruqyah ini kusus bagi jin yang zdolim dan membangkang, dengan izin Allah di beri kesembuhan yang sempurna...

Label

  • Buku Ruqyah
  • DPW Jateng
  • Herbal
  • Herbal Madu
  • Herbal Ruqya Indnesia
  • Herbal Ruqyah
  • Kabar berita
  • Kumpulan Materi
  • Madu bidara
  • Madu Ruqyah
  • Pelatihan Ruqyah
  • Pelatihan Thibunnabawi
  • Produk Herbal QHI
  • Qolbun Neema
  • Resep
  • Ruqyah
  • RUQYAH DAN HERBAL
  • Ruqyah Massal
  • RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 03216123833-082143474433
  • RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 082143474433
  • RUQYAH MOJOKERTO JAWA TIMUR INDONESIA 03216123833-082143474433
  • Ruqyah Syar'iyyah
  • Ruqyah Syirqiyah
  • Sabun Herbal
  • Tentang Kami
  • testimonial
  • Video

Contact

Name

Email *

Message *

PARTNERS

visitor

Flag Counter
Copyright © 2014 RUQYAH DAN HERBAL All Right Reserved
Blogger Templates Created by Arlina Design
Menyajikan info bisnis, wirausaha, ilmu pengetahuan serta berita berita menarik