Setiap
suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Maka
bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil (membaca
perlahan-lahan) yang bagus dan sesuai dengan tajwid (menyampaikan
dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran) memiliki frekuensi dan panjang gelombang
yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan
dalam tubuh.
Bacaan
Al-Qur’an memiliki efek yang sangat
baik untuk tubuh, seperti
memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan
tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit,
menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan
kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan
kemampuan berbahasa, dan
lain sebagainya.
Pada
asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.
Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi
dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah Subhannahu wata’ala .
Seorang
peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap
gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara
positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh
terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik
sebagai obat terapi.
Tapi,
Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu
meningkatkan kecerdasan, menenangkan jiwa, menyembuhkan berbagai penyakit dan
lain sebagainya. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak,
meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya . Miliki buku ini insya Allah sangat bermanfaat