Oleh : Abah Roqi
Asalnya antipati dg Ruqyah Ahirnya Menjasi Simpati
Bismillahirrahmanirrahim
Awalnya sinis dengaan ruqyah . Bukan hanya itu, ia pun sering menjelek- jelekanku. Tapi kusikapi dg biasa saja, krn memang siapapun orangnya, termasuk aku tentunya, takan bisa mendapat simpati dari semua orang. Akan selalu ada pro dan kontra. Karena itu abaikan setiap orang yg kontra dg kita. Dan yg lebih baik lagi, doakan mereka supaya bisa memahami tentang ruqyah.
Tadi sebelum Dzuhur ada seseorang meneleponku. Ia adalah salah seorang yg sebelumnya sinis dengan ruqyah. Ia menjelaskan bahwa istrinya sejak bulan shaum sakit sakitan terus. Upaya sudah dilakukan secara medis. Dan menurut keterangan dokter ahli , bahwa ia memiliki penyakit paru paru basah dan kolesterol.
Tapi anehnya, sekalipun sudah diobatin, penyakitnya gak kunjung sembuh. Keluhan terahir , ia sering merasa kleyengan, kesepian, serba males dan selalu takut dg kematian secara berlebihan.
Aku faham dg maksudnya; ia minta tolong utk diruqyah. Namun aku katakan bahwa aku tak bisa menentukan waktu jika hrs datang ke tempatnya, mengingat tempatnya yg lumayan jauh. Lalu aku tawarkan ruqyah byphone. Iapun setuju.
Hanya setengah jam ia kuruqyah. Dan selama proses ruqyah ia tak henti muntah muntah. Reaksi yg paling menonjol menurutnya terletak di uluhati. Setelah itu, aku sarankan supaya ia menekan uluhati. Dan menakjubkan , ia Terdengar teriak laku terkulai.
Setelah itu ia bila g lemes tapi terasa menjadi plong. Namun kukatakan, bahwa proses ruqyah harus dilanjutkan. Kemudian ia berjanji hari Minggu akan datang ke tasik.
Alhamdulillah, salah seorang yg asalnya antipati dg ruqyah ahirnya menjadi simpati. Dan pengalaman ini, tak mustahil