Setan itu hampir sama dengan lalat suka yang kotor dan sampah
Sebuah hukum sunnahtullah dan Alamiah bahwa di mana ada sampah dan kotoran di situ juga ada lalat bertebaran di sekitar sampah yang kotor tersebut , untuk mengilangkan lalat yang bertebaran itu tidak perlu repot mengejar lalat lalu membunuh nya , siapkan saja bensin untuk membakar sampah sampah tersebut sehingga lalat akan pergi tidak kembali lagi .
Sama juga seperti irang terkena gangguan jin yang tidak sembuh sembuh bahkan sudah di ruqyah puluhan kali , jangan sibuk mencari banyak ustad untuk meruqyah tetapi sibuk lah mencari masalah agar setan tudak hinggap di tubuh kita , kadang eronis juga ayah dan ibu nya yang sudah meninggal di salahkan di olok-olok karena di di vonis terkena jin turunan dari orang tuanya , orang tua yang sudah meninggal maupun yang masih hidup itu perlu di doakan dari anak anaknya bukan di salahkan dan di olok olok.
Tidak ada orang tua mempunyai jin dan meninggal lalu jin pindah ke anak anak nya , itu kepercayaan dari lisan pasen yang kesurupan saja yang tidak perlu di oercaya satu katapun dan sugesti / analisa para ustad nya saja terlalu menyakini omongan sinjin dholim.
Setan pekerjaan nya adalah mengoda manusia yang tidak ada di adakan sehingg orang akan menjadi ketakut , contoh sama hal nya orang meninggal menjadi hantu sama persis seperti orang yang meninggal tadi , padahal itu perbuatan setan , pada hakekatnya orang yang sudah meninggal tidak bisa menjadi hantu dll , siapakah dia yang menyerupai itu ...? Dia adalah jin yang dholim / fasik menyerupai tadi , tujuannya agar mereka takut dan mempercayainya sehingga akan menjadi temanya di neraka kelak kaerena sudah mempercayai yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
Begitu juga fenomena vampiir adanya di negeri china , di indonesia tidak ada vampir karena masyartakat tidak mempercayainya , justru yang ada seperti pocongan , memedhi , sundel bolong dll itu semua adalah rekayasa setan untuk menjerumuskan manusia .
Dan jin turunan itu tidak ada karena tidak ada perbuatan ayah dan ibunya lalu anaknya terkena imbas nya, hukum dunia pun sama tidak ada orang tuanya melakukan kesalahan lalu anaknya di hukum.
Maksudnya apakah dalam Islam menghukumi orang lain karena kesalahannya Adakah dosa waris seperti itu dalam Islam?
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
“Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (QS. Al-An’am: 164)
Makna ayat ini kata Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir,
لا يؤخذ أحد بذنب غيره
“Janganlah hukum seseseorang karena perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang lain.”
Karena sifat setan adalah mengoda maka mereka di sebarkan oleh setan bahwa si wulan kena jin turunan melalui orang yang nyurup , perlu di tekankan bahwa jin yang di dalam orang kesurupan adalah pendusta dan jangan di percayai walau satu kata .
Tips di bawah ini dan penjelasannya bersambung di pelatihan ruqyah insya Allah.
1. Singkirkan Sumber Makanan setan
2. Halangi setan agar Tidak Masuk dalam diri dan rumah anda
3. Jagalah hati dan dan pikiran Selalu Bersih
4. Jaga dan Tutup hati kita dari kerumunan setan
5. Terapkan Teknik Pembasmian setan
Herbal Ruqyah Indonesia