MEMBANGUN KEMBALI KEPRIBADIAN PASIEN AKAN MENGUATKAN DAYA TAHAN TUBUHNYA
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﺷﺮﻑ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺍﺻﺤﺎﺑﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ : ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :
Cara ini sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dibeberapa hadits sahih,tetapi kita jarang memperhatikanny
a.Sunnah ini begitu dahsyat didalam mengobati pribadi pasien yang sudah terpuruk akibat penyakit yang ia derita.Menanamk
an kepercayaan kembali pada kejiwaan pasien merupakan tugas seorang peruqyah maupun dokter agar keperibadiannya kuat sebagaimana keadaan awal ketika ia sehat.Ini merupakan keharusan dan tidak boleh di remehkan.Seorang peruqyah tidak hanya membacakan alquran lalu pasiennya reaksi,muntah,namun pribadi pasien ini dibiarkan tetap lemah.Lemahnya keperibadian ini akan membuat daya tahan tubuhnya juga lemah dan akhirnya penyakit itu dengan mudah menyerangnya kembali.Jadi reaksi dan muntahnya seakan hanya tontonan dan penguras tenaga peruqyah saja terlebih lagi menguras tenaga pasien.
Lalu bagaimana seharusnya seorang itu menjadi peruqyah sekaligus ahli jiwa? Mari kita rincikan caranya sebagai berikut:
١ . ﺗﻘﻮﻳﺔ ﻋﺰﻳﻤﺔ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ﻭﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻪ ﺑﺎﻷﺩﻋﻴﺔ ﺍﻟﻤﺄﺛﻮﺭﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
"Menguatkan keinginan kuat pasien yaitu dengan mendo'akannya dengan do'a-do'a yang berasal dari Nabi SAW seperti:
ﻻ ﺑﺄﺱ ﻋﻠﻴﻚ ﻃﻬﻮﺭ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
"Jangan khawatir in syaa Allah bersih dari dosa".(HR.Bukha
ri).
Ketika kita menjenguk seseorang yang sakit kemudian kita jelaskan bahwa sakit itu adalah diantara bentuk kasih sayang Allah dan dengan sakit itu,bila kita ikhlas menerimanya,maka Allah akan menghapus dosa-dosa kita dan kita akan bersih dan bertemu dengan Allah sedangkan kita bersih dari segala dosa.
Kalau kita cermati do'a dari hadits diatas,maka kita akan mengerti bahwa Rasulullah SAW tidak hanya seorang Nabi tetapi juga ahli jiwa yang sanggup menaikkan kembali jiwa seorang yang tadinya putus asa menjadi segar dan percaya diri kembali.Bila ini terjadi,maka daya tahan tubuh si sakit akan kuat kembali dan dapat membendung setiap gangguan dari luar tubuh yang mau masuk dan menyerang.Beginilah seharusnya seorang peruqyah itu.
Jadi bukan yang hanya pandai membaca alquran lalu pasien reaksi dan menjadi tontonan gratis.Peruqyah itu sanggup mencairkan suasana sedih menjadi suasana bahagia dengan mendakwahi pasien dengan janji-janji Allah berupa pahala dan pengampunan dosa kelak disisi-Nya.
Dr.Abdul Razzaq Al-Kailani berkata:" Pengobatan kejiwaan itu sangat penting bagi seorang pasien untuk menguatkan kepercayaan diri nya...
( ﺍﻟﺤﻘﺎﺋﻖ ﺍﻟﻄﺒﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻻﺳﻼﻡ - ﺹ : ٢٧٧ ) .
٢ . ﺍﺩﺧﺎﻝ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ
"Berusaha membuat pasien itu gembira.Cara ini bisa dengan membantunya baik materi atau non materi.Atau cukup dengan kata-kata yang bisa membuat hati pasien terkesan.
٣ . ﺃﻥ ﻳﻐﺮﺱ ﺍﻟﻤﻌﺎﻟﺞ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻴﺔ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻭﺍﻻﺣﺘﺴﺎﺏ
"Seorang mu'alij itu harus bisa menanamkan dalam kejiwaan pasien itu arti dari bersabar dan mengharap balasan dari Allah".
٤ . ﺃﻥ ﻳﺰﺭﻉ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻴﺔ ﺍﻟﻤﺮﻳﺾ ﺍﻟﺘﻌﻠﻖ ﺑﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ
ﻭﺣﺪﺓ ﺩﻭﻥ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﺨﻠﻖ
"Menanamkan dalam jiwa pasien itu ketergantungannya hanya kepada Allah semata bukan kepada makhluk.
Syeikh Sholeh bn Abdul Aziz Al-Syeikh berkata:"Diantara sifat seorang peruqyah itu adalah membantu bagaimana agar pasiennya selalu bergantung kepada Allah.Janganlah pasien itu bergantung kepada orang yang meruqyahnya sehingga ia mengagungkan orang yang meruqyahnya dan timbul perkataan si fulan telah menyembuhkanku dan telah menyembuhkan si fulan lainnya".
( ﻣﺠﻠﺔ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ - ﺻﻔﺤﺔ ٢٢ )
Saya kira empat cara diatas bisa menjadi kaidah kita untuk menjadi peruqyah sekaligus ahli jiwa.Sebenarnya masih banyak cara-caranya tetapi cara-cara yang tidak saya sebutkan itu tetap berkisar pada judul tulisan saya ini dan yang jelas adalah bagaimana membuat pasien itu menganggap penyakit itu sebagai musibah atau siksaan tetapi menganggapnya rahmat Allah kepadanya.
Dengan merubah persepsi negatif itu,si pasien akan kembali meraih daya tahan tubuhnya dan pada akhirnya dia bisa sehat tidak dengan obat tetapi sehat dengan membangung kembali kepercayaan dirinya dengan selalu berperasangka baik kepada Allah kemudian kepada lingkungannya.
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiiin
Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki
ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ . ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻋﻠﻰ ﻭﺍﻋﻠﻢ .