Bismillah
Bagi saudaraku yang masih sakit semoga hari ini di beri kesembuhan yang sempurna ,setiap manusia tak luput dari ujian siapapun di manapun termasuk anda yang membaca tulisan ini, dikarenakan Allah itu sayang sama kita , maka Allah memberi ujian dan cobaan kepada kita semua sehigga kita nendekatkan diri kita kepada Allah Ta'ala.
Dengan ujian Allah yang di berikan kepada kita maka kita memohon dan meminta kepada NYA ampunan / taubatan nasuha dari kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan di masa lalu seperti kesyirikan , zina ,selingkuh , mencuri ,riba / pinjam uang di bank, menyakiti orang lain dll.
Setelah kita taubatan nasuha maka Allah akan mengampuni dosa kita serta membeikan kesembuhan ,,,!
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : )) ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَ ﺗَﻌَﺎﻟَـﻰ : ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ، ﺇﻧَّﻚَ ﻣَﺎ ﺩَﻋَﻮْﺗَﻨِﻲْ ﻭَﺭَﺟَﻮْﺗَﻨِﻲْ ﻏَﻔَﺮْﺕُ ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴْﻚَ ﻭَﻟَﺎ ﺃُﺑَﺎﻟِﻲْ ، ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ﻟَﻮْ ﺑَﻠَﻐَﺖْ ﺫُﻧُﻮﺑُﻚَ ﻋَﻨَﺎﻥَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ، ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻐﻔَﺮْﺗَﻨِﻲْ ، ﻏَﻔَﺮْﺕُ ﻟَﻚَ ﻭَﻟَﺎ ﺃُﺑَﺎﻟِﻲْ ، ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻮْ ﺃَﺗَﻴْﺘَﻨِﻲْ ﺑِﻘُﺮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺧَﻄَﺎﻳَﺎ ، ﺛُﻢَّ ﻟَﻘِﻴﺘَﻨﻲْ ﻟَﺎ ﺗُﺸْﺮِﻙُ ﺑِﻲْ ﺷَﻴْﺌًﺎ ، ﻟَﺄَﺗَﻴْﺘُﻚَ ﺑِﻘُﺮَﺍﺑﻬَﺎ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً )).
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].
Wahai hamba Allah yang telah di uji berbagai masalah kita siapkan diri kita ke jalan Allah sehingga Allah memberi hidayah ,ampunan ,kesembuhan ,memberi apa yang kita inginkan , jadikan rumah kita taman taman syurga hiasi dengan ketakwaan , buat melakukan sunnah ,membaca Al-Qur'an ,ta'lim dan sejenisnya.
Setiap doa yang kita panjatkan kepada Allah karena tidak ada rintangan / halangan suatu dosa maka doa kita melesat di hadapan Alllah , sehingga Allah memperkenankan doa kita ...!
Allah subhanahu wata'ala berfirman,
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﺃُﺟِﻴﺐُ ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍْ ﻟِﻲ ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍْ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ ( ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : 186 )
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa-sanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepa-daKu." (Al-Baqarah: 186).
Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman,
ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ
"Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (Al-Mukmin: 60).
Kami meriwayatkan dalam kitab at-Tirmidzi dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﺍْﻷَﺭْﺽِ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺍﻟﻠﻪَ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓٍ، ﺇِﻻَّ ﺁﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻫَﺎ، ﺃَﻭْ ﺻَﺮَﻑَ ﻋَﻨْﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﻮْﺀِ ﻣِﺜْﻠَﻬَﺎ، ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺪْﻉُ ﺑِﺈِﺛْﻢٍ ﺃَﻭْ ﻗَﻄِﻴْﻌَﺔِ ﺭَﺣِﻢٍ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ : ﺇِﺫًﺍ ﻧُﻜْﺜِﺮُ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻛْﺜَﺮُ
"Tidaklah seorang Muslim di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah dengan sebuah doa melainkan Allah pasti mengabulkan permintaannya, atau Dia menyingkirkan keburukan darinya (sebagai gantinya) dengan sebesar permintaannya (dari sisi kualitas dan kuantitas), selama dia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau pemutusan silaturrahim'. Maka seorang laki-laki dari suatu kaum berkata, 'Kalau begitu kami akan memperbanyak (doa)'. Nabi menjawab, 'Allah (memiliki karunia) lebih banyak (daripada permintaanmu)'. "
Dengan demikian harapan besar di depankan kita adalah kesembuhan yang masih sakit , bisa melunasi hutang yang masih punya hutang , di beri keturunan yang belum punya anak, di beri hidayah yang belum melakukan perintah / larangan Allah, hanya perubahan yang perlu kita lajukan mulai dari hari ini ,tanpa perubahan Allah tidak akan merubah diri kita.
Semua perkara di seluruh dunia ini terjadi dengan taqdir dan perintah-Nya. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan sunnah- sunnah kauniyah dan syari’at dalam merubah nasib suatu kaum. Sehingga umat yang menjalankan sunnah-sunnah kauniyah dan syari’at untuk kejayaan, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala merubahnya menjadi jaya.
Demikian juga sebaliknya, apabila mereka menjalankan sunnah-sunnah Allah untuk kerendahan dan kehinaan, maka Allah menjadikan mereka hina dan rendah. Hal ini telah terjadi pada umat-umat terdahulu, yang semestinya menjadi pelajaran bagi umat manusia pada zaman sesudahnya.
Allah dalam firman-Nya:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳُﻐَﻴِّﺮُ ﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳُﻐَﻴِّﺮُﻭﺍ ﻣَﺎ ﺑِﺄَﻧْﻔُﺴِﻬِﻢْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11].
Setelah melihat pemaparan saya dibatas maka mulailah diri kita berdoa dan meruqyah apa yang kita inginkan semisal meruqyah diri kita ,keluarga ,herbal yang mau kita minum ,insya Allah doa kita akan di kabulkan oleh Allah Ta'ala aamiin.
Bolehkah meruqyah herbal dan sejenis nya ..?
Seekor kalajengking menyengat Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ saat beliau shalat, ketika selesai shalat beliau bersabda,
ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻌَﻘْﺮَﺏَ ، ﻻَ ﺗَﺪَﻉُ ﻣُﺼَﻠِّﻴًﺎ ، ﻭَﻻَ ﻏَﻴْﺮَﻩُ
“Semoga Allah melaknat kalajengking, dia tidak meninggalkan orang yang shalat atau selainnya, kemudian beliau meminta garam dan air, lalu beliau mengusap di atasnya dan membacakan ruqyah…” Maka penggunaan garam pada kondisi dan cara seperti ini dan yang semisal adalah boleh.
Adapun penggunaan garam dengan caranya para
tukang sihir dan dukun maka tidak boleh, karena itu bentuk kesyirikan. Seperti penggunaan garam untuk mengusir jin, menolak ‘ain, atau saat keluarnya pengantin wanita dari rumahnya sampai ke rumah suaminya, atau digunakan pada
anak bayi yang baru lahir dan wanita nifas.
Dan harus diketahui bahwa yang mampu mengusir jin itu hanyalah Allah ﺗﻌﺎﻟﻰ , sebagaimana dalam firman-Nya,
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃْﺕَ ﺍﻟْﻘُﺮﺁﻥَ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻻَ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ
ﺑِﺎﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣِﺠَﺎﺑًﺎ ﻣَّﺴْﺘُﻮﺭًﺍ
“Dan jika engkau membaca Al-Qur’an, Kami jadikan antara engkau dan antara orang yang tidak beriman dengan hari akhir sebuah tirai yang menutupi.” (Al-Isra’: 45)
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika merasakan sakit beliau meniupkan bacaan surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Naas) pada tangan beliau sebanyak 3 kali. Lalu mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuh yang mampu diusap sebelum tidur. Dimulai dari kepala, wajah, lalu ke dada. Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh ‘Aisyah radhiallahu’anha dalam hadits yang shahih.
Selain itu, Jibril pernah meruqyah beliau Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sakit, dengan menggunakan air yang dibacakan:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻗﻴﻚ، ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻳﺆﺫﻳﻚ، ﻣﻦ ﺷﺮ ﻛﻞ ﻧﻔﺲ ﺃﻭ ﻋﻴﻦ ﺣﺎﺳﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺸﻔﻴﻚ، ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻗﻴﻚ
/bismillaah urqiika min kulli syai’in yu’dziika wa min syarri kulli nafsin aw ‘ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi urqiika.
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, Dengan nama Allah aku meruqyahmu”
sebanyak 3 kali. Ini adalah metode ruqyah yang disyariatkan dan ada manfaatnya.
Dari Aisyah berkata : Bahwasanya Nabi itu apabila adaseorang yang mengeluh karena ada sesuatu yang dirasa sakit pada dirinya atauada luka, baik kecil ataupun besar, maka Nabi
berdoa dengan menggunakan jari tangannya sedemikian.
Sufyan bin ‘Uyainah yang meriwayatkan hadits ini menunjukkan cara menggunakan jari itu, yakni telunjuknya diletakkan di bumi lalu diangkat dan diwaktu meletakkan itu mengucapkan : “
" Bismillahiturbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi saqiimuna bi idznirabbina."
"Dengan menyebut nama Allah,ini adalah tanah bumi kita, dicampur dengan ludah sebagian dari kita, dengannya dapat disembuhkan orang sakit diantara kita, dengan izin Tuhan kita"
[HR. Muslim no 4069, Bukhari no.5304,Ibnu Majah no 3512 ]
Hadits diatas dikuatkan dengan hadits-hadits pendukung, bahwa Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ mengunjungi Tsabit bin Qais yang sedang sakit maka beliau berdoa,
ﺍﻛْﺸِﻒِ ﺍﻟْﺒَﺎﺱَ ﺭَﺏَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
“Hilangkanlah penyakitnya wahai Rabb sekalian manusia.”
Kemudian beliau mengambil tanah dari Bathhan (suatu lembah di Madinah), beliau meletakkannya pada suatu wadah kemudian beliau meniup padanya kemudian mengusapkannya padanya (Tsabit).
Dalil di atas menunjukan di perbolehkan meruqyah obat ,herbal serta sejenisnya yang akan kita gunakan ,kita minum atw di oleskan , secara dalil ilmiah pun ada kandungan zat zat tertentu untuk membantu mengobati suatu penyakit , berbeda dengan suatu benda tidak ada kandungan nya lalu di ruqyah dan di bawah kemana mana degan harapan bisa ini dan itu seperti batu ,keris zimat yang di ajarkan para dukun tersebut.
Wallahu A'lam
Semoga Allah memberi apa yang kita doakan kepada NYA terkabul, Barakallahhufiikum
HERBAL RUQYAH INDONESIA