Dengan bacaan saya yang tidak sempurna ini ribuan orang sembuh dari sakitnya dan puluhan ribu orang bertobat dari semua kesyirikannya sebab dakwah tauhid yg saya lakukan.
Ga bercanda selama 12 tahun meruqyah dan berdakwah itu kenyataannya.
Saya masih belajar tapi saya tidak akan menghentikan meruqyah dan dakwah hanya karena belum sempurna tajwid saya saya akan tetap berdakwha ga peduli misalkan antum I*** Ra****** dan yg lainnya mengejek, mengolok olok saya. Sebab pahala untuk saya sendiri bukan untuk kalian
======
Inilah bentuk Talbis Iblis kepada orang yang terlalu sombong untuk belajar baca Al Qur'an.
Jika bacaan berantakan, makhraj salah, apa bisa disebut Al-Qur'an? Padahal dalam selain meruqyah pun, membaca Al-Qur'an dengan Tartil adalah Wajib. Lalu bagaimana dengan Al-Qur'an.
Poin Kesombongannya minimal sebagai berikut:
1. Bangga bacaannya yang berantakan bisa menyembuhkan.
2. Tersirat bahwa kesembuhan itu dengan bacaannya, bukan berasal dari Allah.
3. Bacaan yang buruk dianggap sebagai Dakwah Tauhid.
4. Tidak mau berhenti meruqyah untuk belajar kembali bacaan Al-Qur'an. Padahal orang yang tidak punya, tidak akan bisa memberi.
5. Disarankan untuk belajar lagi malah dianggap menghina dan mengolok-olok.
Subhânallâh, Tabârakallâh...
Ikhwah semua, semua yang bacaannya bagus insyâAllâh bisa meruqyah, asal aqidahnya benar.
Tapi yang merasa aqidahnya benar, bacaannya salah, maka hendaklah jangan meruqyah, kecuali diri sendiri, sampai bacaannya benar sesuai riwayat.
Jika ada yang bacaannya buruk, tapi selalu PD untuk meruqyah, bahkan berpraktek dan buka pelatihan, maka yakinlah bahwa mereka terkena Talbis Iblis.
Jauhilah, atau Anda akan tertular. Karena Talbis Iblis adalah penyakit menular.
Allâhul Musta`ân.
Al-Ustâdz Buya Sunny Harun (Danni Nursalim Harun)
[ https://facebook.com/danninursalim.harun ] | [23/11/2016 M]