APA ITU MEMBACA RUQYAH DENGAN NIAT SEMBUH DAN HIDAYAH?
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Dengan masuknya jin kedalam tubuh manusia dianggap suatu kemungkaran yang harus di berantas agar kemungkaran tersebut bisa hilang dan tubuh manusianya kembali pada keseimbangannya.
Didalam memberantas kemungkaran Allah subhaanahu wa ta'aala sudah menjelaskan caranya didalam alquran-Nya seperti:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk".(An-Nahl:125).
Didalam ayat ini Allah menyebutkan 3 seni berdakwah yaitu:
1.Dengan hikmah
2.Dengan pengajaran yang baik
3.Berdebat dengan cara yang baik.
Jadi berdakwah itu dimulai dengan seni yang bisa melunakkan target dakwah kita.Hal ini hanya bisa didapatkan dengan ketiga uslub/seni dakwah diatas:
وقال الجرجاني: الموعظة هي التي تلين القلوب القاسية، وتدمع العيون الجامدة، وتصلح الأعمال الفاسدة.
"Al-Jurjuni berkata:"Hati yang keras itu hanya bisa di lunakkan oleh pengajaran(mau'izhah) yang baik,dan dapat membuat mata menangis,juga dapat memperbaiki amal-amal yang rusak".(At-Ta'rifaat Al-Jurjuni:1/305 dan At-Ta'aarif Al-Munawi:1/685).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
"Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia".(HR. at-Tirmidzi no. 1987 dari Abu Dzar, dan beliau menilai hadits ini hasan shahih).
Apakah dakwah itu khusus untuk manusia?
Sebagaimana kita ketahui makhluk yang mukallaf/yang dibebani syari'at adalah manusia dan jin.Ayat dan hadits diatas tidak bermakna khusus tetapi maknanya umum.Jadi berdakwah itu ditujukan baik kepada manusia maupun jin.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ.
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku".(Adz-Dzariyat:56).
Dari ayat-ayat dan hadits Nabi diatas,juga dari seseorang yang mengatas namakan dirinya peruqyah saya terdorong untuk mengangkat topik diatas dengan harapan agar kita benar-benar berada didalam rel ahlus sunnah waljama'ah,terutama yang berhubungan dengan metode/manhaj ruqyah syar'iyah.
Apa itu metode ruqyah dengan niat hidayah dan sembuh?
Diawal tulisan ini saya telah katakan bahwa masuknya jin kedalam tubuh manusia merupakan suatu kemungkaran.Didalam memberantas kemungkaran ini seorang peruqyah harus mengutamakan uslub dakwah yang lemah lembut sebagai ungkapan dari akhlak yang mulia yang nantinya dapat melunakkan hati jin yang keras dan tidak mau keluar bukan langsung main bentak atau memukul yang justru semakin membuat jin itu semakin frontal bahkan dapat membahayakan pasien juga peruqyah dan keluarganya.
Disini niat sangat berperan untuk mendatangkan hasil yang seimbang dan tidak mendatangkan mudharat.Satu-satunya metode yang baik adalah dengan niat hidayah dan sembuh.Niat hidayah yaitu; membaca ruqyah dengan niat agar Allah subhaanahu wa Ta'aala memberikan jin yang sedang merasuki hidayah untuk keluar dan menghentikan kemungkaran yang sedang ia lakukan.Adapun niat sembuh tentu untuk pasien itu sendiri dan niat ini adalah niat yang pasti ada didalam meruqyah karena tujuan utama adalah untuk sembuh.
Apabila kedua niat diatas dapat diterapkan diawal sesi ruqyah,maka dengan izin Allah jin didalam tubuh tidak akan frontal atau tidak akan membuat pasien semakin merasakan sakit akibat sel-sel tubuhnya diambil alih dengan frontal oleh jin yang merasukinya.Apabila kedua niat diatas diabaikan,maka kita akan menyaksikan reaksi-reaksi yang diluar kontrol dan membuat pasien kesakitan dan dikhawatirkan setelah sesi ruqyah jin akan menyakiti pasien,peruqyah,dan keluarganya.Jin ini akan semakin bertahan dan semakin bandel.Akhirnya penyakit pasien tidak semSalahudin Sunan Al-sasaki:
buh-sembuh.
Lalu bagaimana kedua niat diatas bisa bermanfaat?
Agar kedua niat diatas bisa bermanfaat,maka seorang peruqyah atau seorang pasien yang melakukan ruqyah mandiri harus melakukan dan memperhatikan hal-hal berikut:
1.Niat hidayah dan sembuh
2.Beriman hanya Allah yang menyembuhkan
3.Mulai meruqyah dengan memuji Allah lalu bershalawat kepada Nabi
4.Meruqyah dengan cara imajinatif/tasywiriyah.Cara ini hanya bisa diwujudkan apabila peruqyah dan pesien itu memahami apa yang ia baca.
5.Membaca dengan tartil dan diusahakan dengan suara yang merdu.
5.Ditutup dengan hamdalah
Terakhir hindari cara-cara ekstrim berikut ini:
1.Niat membakar dan mengusir diawal menangani pasien atau pasien yang melakukan ruqyah mandiri jangan sekali-kali niat yang ekstrim karena bisa disakiti oleh jinnya.
2.Membaca dengan cepat/tidak tartil hingga ayat-ayat yang dibaca sulit dimengerti
3.Terlalu banyak menekan tempat-tempat yang sakit atau titik-titik tertentu,terutama urat leher karena ini bisa membahayakan pasien.Sering pasien berteriak dan peruqyah menganggap sepenuhnya teriakan jin yang kesakitan.Disini jangan dianggap pasien tidak kesakitan tapi memang pasien juga kesakitan bila penekanannya berlebihan.
4.Jangan ikuti pemahaman bahwa ruqyah itu bersih dari kesurupan dan muntah-muntah.Kesurupan adalah reaksi dari bacaan alquran yang mengena jin yang sedang merasuki hingga jin ini mengambil alih jaringan-jaringan tubuh hingga berakibat rasukan yang tidak bisa dikendalikan.Adapun muntah merupakan salah satu jalan keluarnya cairan-cairan negatif atau toksin didalam tubuh yang awalnya ada didalam perut lalu dengan bacaan ruqyah cairan-cairan tersebut menyebar keatas dan keluar melalui muntahan.Jadi didalam ruqyah kesurupan dan muntah itu hal yang lumrah terjadi dan bukan kita mengatakan ruqyah itu tanpa kesurupan atau muntah.Ini hal yang kurang tepat.
5.Jangan keluar dari petunjuk ulama-ulama kita hingga anda begitu membanggakan cara-cara anda yang sangat aneh.Mungkin bagi orang yang jahil tentang ruqyah dan dunia jin cara anda begitu praktis dan patut di ambil,tapi bagi yang memiliki ilmu anda tidak lebih dari anak kecil yang baru belajar berjalan.Bagi peruqyah yang berilmu sangatlah gampang melihat kesalahan anda.Untuk itu dekatilah dan bergaullah dengan para ulama dan para ustadz yang rabbani agar anda menyadari kekeliruan anda.Semoga kami dan anda diberi hidayah.Aamiiin.
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiin
Alih bahasa Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم،والحمد لله رب العالمين.والله اعلم.