Materi 4
Posologi obat herbal
Posologi diartikan sebagai ilmu tentang pendosisan, yang dlam kedokteran modern menggunakan pendekatan spertii berat badan, luas permukaan tubuh. Namun dlm herbal kita kenal dgn istilah antropometri, seperti jimpit, genggam, siung, ruas, dll. Ini lazim dipakai dlm ramuan2 yang berdasarkan etnomedisin.
Banyak ramuan herbal yang nasih mneggunakab dosis antropometri. Dimana dosis ini untuk tiap etnis tentu akan ada perbedaan krn dasarny pada antropologi anatomi etnis tsb. Akan tetapi secara umum, rata2 etnis mongoloid dengan berat badan rata2 60 kg memiliki antropologi anatomi yang hampir sama, sehingga dosis antropometri etnis batak, jawa, bugis, dll relatif tidak berbeda.
Dari dosis antropometri bisa dikonversi ke satuan internasional spt mg, gram dengan cara melakukan replikasi sebanyak 10x kemudian ditimbang dan dibuat rata2nya.
Dosis berikutnya adalah dosis praklinik. Ini didasarkan pada bukti ilmiah dnegan menggunakan model hewan uji, yg lazimnya dipakai tikus dgn bobot rata-rata 200 g. Setelah didapatkan dosis pad hewan uji dapat dikonversi ke dosis manusia dengan faktor konversinya sehingga diperoleh dosis pada manusia. Cara demikian lazim digunakan untuk menentukan dosis yang diperoleh dari suatu pembuktian ilmiah pra klinis.
Terakhir, adalah dosis klinis, yaitu telah dicoba pada manusia langsung dan nyata memberikan efeknya, maka dosis tersebut lansung bisa digunakan sebagai dosis terapinya.
Kesimpulannya
Dosis antropometri
Dosis konversi internasional
Dosis praklinis
Dosis konversi manusia
Dosis klinis.
Semoga bermanfaat