PENYAKIT APAKAH YANG MENIMPA NABI AYYUB 'ALAIHIS SALAM?
بسم الله والصلاة والسلام على محمد وآله وصحبه وسلم.وبعد:
Mari kita tadabburi ayat ke 41-42 yang terdapat dalam surah Shad berikut dari segi ilmu ruqyah syar'iyah.Ayat berikut menggambarkan bagaimana Seorang hamba Allah yang mulia,Nabi Ayyub 'alaihissalam bergelut bertahun-tahun melawan penyakit akibat hasad yang ditimpakan oleh setan.Masalah ini diantara tajuk dari beberapa tajuk yang saya sampaikan dalam kajian hasad di Malasyia.Tulisan ini tentu diharapkan agar bisa semakin menambah wawasan kita tentang betapa berbahayanya hasad baik bagi orang yang hasad(alhaasid) terlebih bagi orang yang dihasadi(almahsuud).Sebelum kita lanjut,mari kita bagi penyakit yang bisa ditimbulkan oleh hasad menjadi dua:
1.Penyakit maknawi:
Penyakit hati atau penyakit maknawi (al-maradh al-ma’nawi),secara qur'ani disebut dalam firman Allah:
فِی قُلُوبِهِم مَّرَضࣱ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضࣰاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمُۢ بِمَا كَانُوا۟ یَكۡذِبُونَ
”Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya. Dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"(Al-Baqarah10).Penyakit ini timbul akibat kekosongan hati dari penjagaan, taufiq, pemeliharaan dan dukungan Allah. Maka,al-maradh (penyakit) di sini mengandung arti kegelapan (azh-zhulmah), atau kiasan bagi sesuatu yang menimpa seseorang yang menodai kesempurnaan dirinya. Seperti sifat marah, lupa, akidah yang buruk, dengki(hasad), dan lain-lain yang menodai dirinya dan mengakibatkan rusaknya rohani. Dan kerusakan ini lebih dahsyat daripada kerusakan jasmani.
2.Penyakit hissi:Penyakit ini dirasakan oleh jasmani.Jadi jenis penyakit yang kedua ini menyebabkan jasmani seseorang yang awalnya sehat berubah menjadi sakit.Penyakit ini akan menimbulkan ciri-ciri tertentu darinya seseorang itu mengetahui dirinya sedang sakit.
Hasad adalah tajuk yang hanya sebagian kecil orang saja yang mengetahui hakikat bahayanya,karena para ulama dan ustadz kita jarang sekali membahas secara mendalam tentang hakikat hasad,khususnya dari segi pengaruhnya terhadap penyakit hissi jasmani.Para ulama dan ustadz kita hanya fokus terhadap dampak hasad terhadap hati atau dari segi pengaruhnya secara maknawi saja.Ketika para peruqyah membahas pengaruh hasad ini dari segi hissi,orang-orang tercengang atau hampir tidak percaya.Apapun sikap mereka ketika sudah mengetahui bahayanya hasad ini,kita tentu berharap agar mereka mulai menaruh perhatian khusus agar pengaruh hasad ini baik secara maknawi maupun hissi bisa di minimalisir.Baiklah mari kita ambil contoh dari Al-Alquran yang mulia tentang pengaruh hasad ini baik secara maknawi maupun hissi.
وَٱذۡكُرۡ عَبۡدَنَاۤ أَیُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥۤ أَنِّی مَسَّنِیَ ٱلشَّیۡطَـٰنُ بِنُصۡبࣲ وَعَذَابٍ.ٱرۡكُضۡ بِرِجۡلِكَۖ هَـٰذَا مُغۡتَسَلُۢ بَارِدࣱ وَشَرَابࣱ.
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum".(Shaad:41-42).
Mari kita bahas ayat diatas dari sudut pandang ruqyah syar'iyah untuk mencari jawaban terhadap judul diatas.Mari kita mulai.
١.مَسَّنِیَ
1. Kata " مَسَّنِیَ " maksudnya adalah gangguan setan dari luar.Jenis gangguan setan itu ada dua:
1.Al-mas Al-Khooriji: Gangguan dari luar tubuh.Disini setan hanya mengganggu dari luar.Gangguan luar ini bisa berupa was-was dengan berbagai maknanya,merasa diikuti,merasa diperhatikan,atau disakiti secara fisik sebagaimana hadits berikut:
مَا مِنْ بَنِي آدَمَ مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ، فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ، غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا
"Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapatkan tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa AS)".(HR. Bukhari dan Muslim).
Gangguan luar ini tidak akan menimbulkan reaksi kesurupan ketika diruqyah,tetapi tetap bisa menimbulkan penyakit hissi jasmani.
2.Al-Mas Al-Daakhili: Gangguan dari dalam tubuh.Gangguan jenis ini setan sudah memasuki tubuh manusia.Ini bisa karena hasad(ain),sihir,atau gangguan jin karena intiqom(balas dendam), karena mencintai,atau karena nasab.Ketika diruqyah biasanya akan kesurupan,atau menimbulkan ciri-ciri tersembunyi yang hanya dirasakan oleh pasien seperti; pundak berat,panas,atau merasa ada yang berjalan ditubuh,terutama kepala,dan punggung.Kesimpulan dari kata " mas " diatas adalah Nabi Ayyub 'alaihis salam diganggu setan dari jenis gangguan yang pertama yaitu; al-mas al-khoriji,karena tentu setan tidak akan bisa masuk kedalam tubuh seorang Nabi dan Rasul 'alaihimus salam.Setan hanya bisa masuk kedalam tubuh manusia selain Nabi dan Rasul 'alaihimus salam.
٢.ٱلشَّیۡطَـٰنُ.
2.Kata " ٱلشَّیۡطَـٰنُ " adalah sifat dari jin,manusia,dan binatang yang membangkang.Baik jin, manusia,maupun binatang yang membangkang kita sifati dengan setan.Disini kata setan maksudnya tentu sudah jelas yaitu setan dari golongan jin,iblis dan semua keturunannya laknatullah 'alaihim.Setan inilah yang mengganggu Nabi Ayyub 'alaihis salam dari luar dengan meniup tubuh beliau hingga menimbulkan penyakit kulit.Setan juga menyebabkan anak-anak beliau terbunuh,dan menghancurkan tanaman-tanaman,dan tempat tinggal beliau,karena rasa dengki setan.Jadi gangguan ini adalah hasad dari setan.Baik hasad dari jin maupun manusia hanya di aktifkan oleh setan.Adakah ciri-ciri khusus dari hasad yang terdapat dalam ayat yang mulia diatas dari nya kita bisa mengetahui bahwa Nabi Ayyub memang terkena hasad secara maknawi dan hissi? Jawabannya ada dalam kata-kata berikut.
٣.بِنُصۡبࣲ وعذاب
Kata " نصب " diatas memiliki arti " rasa kelelahan, keletihan, atau kepayahan".Ini adalah ciri hasad dan masuk kedalam penyakit hissi.Sedangkan kata عذاب maknanya adalah kejiwaan yang sangat terganggu,siksaan,atau rasa sakit hati yang susah ditahan.Jadi kesusahan,kecemasan,atau ketakutan dalam hati yang begitu sulit ditahan.Ada hadits yang sesuai dengan masalah ini:
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ، فَإِذَا قَضَى أَحَدُكُمْ نَهْمَتَهُ مِنْ سَفَرِهِ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ
“Safar (bepergian) itu bagian dari azab. Seseorang akan terhalang (terganggu) makan, minum, dan tidurnya. Maka, bila seseorang telah menunaikan maksud safarnya, hendaklah ia menyegerakan diri kembali kepada keluarganya".(HR. Bukhari no.1804 dan Muslim no.1927).
Apa maksud dari hadits ini? Maksudnya adalah safar memang ada kesusahan di dalamnya. Kesusahan ini adalah maksudnya adzab. Terlebih di zaman dahulu, safar merupakan keadaan yang sulit. Medan safar yang sulit, melewati gurun yang luas dan panas, gunung dan hutan yang keras dan banyak hewan buas serta lautan yang terkadang sulit ditaklukkan. Di zaman inipun, apabila kita melakukan safar, kita masih merasakan ketidaknyamanan, di jalan kita sulit tidur, tidak merasakan privacy serta tidak merasa nyaman seperti merasa di rumah sendiri.Jelasnya kata" عذاب" diatas masuk kedalam ciri hasad yang sifatnya maknawi.Setelah kita mengetahui diantara ciri-ciri hasad dalam ayat yang mulia diatas,maka kita beralih pada pembahasan cara pengobatannya.Cara pengobatan hasad sama dengan cara pengobatan ain yaitu dengan cara berusaha mendapatkan bekas air wudhu orang yang hasad(alhaasid)).Kalau cara pertama diatas tidak bisa didapatkan,maka diruqyah atau di mandikan dengan air dingin,juga meminumnya.Cara ini kita ambil dari apa yang dilakukan oleh Nabi Ayyuub 'alaihis salam didalam ayat diatas:
٤.مُغۡتَسَلُۢ بَارِدࣱ وَشَرَابࣱ
"Mandi dan minum air yang sejuk atau dingin".Diantara pengaruh hasad terhadap fisik adalah menimbulkan panas,dan panas tentu dididingkan dengan air. Ada beberapa keadaan dimana pengaruh hasad itu cepat sekali timbul.Untuk itu mari kita lihat keadaan Nabi Ayyub sehingga beliau sangat rentan sekali tertimpa hasad,juga kita lihat ciri-ciri hissiyah yang timbul sehingga kita bisa mengatakan bahwa beliau memang terkena hasad:
1.Beliau sejak kecil hingga mengemban tugas kenabian, Nabi Ayyub dilimpahi banyak harta.Tak hanya itu, seluruh kenikmatan hidup diberikan Allah SWT kepada Nabi Ayyub.Hasad dan ain timbul karena adanya nikmat.Nikmat itu akan menimbulkan rasa kagum dan dengki dari siapa saja yang melihat atau mendengarnya,dan itu bisa datang baik dari setan maupun manusia.
2.Beliau seorang Nabi dan Rasul.Posisi mulia ini tentu akan banyak menarik perhatian siapa saja yang berada dilingkungan tersebut.Posisi yang baik didalam masyarakat tentu rentan sekali menimbulkan rasa kagum dan dengki.Rasa kagum dan dengki tentu disebabkan oleh adanya nikmat,karena adanya nikmat merupakan diantara pilar atau rukun agar hasad atau ain itu bisa menimbulkan pengaruh baik maknawi maupun hissi.
3.Ciri-ciri yang disebutkan dalam ayat diatas sudah jelas bagaikan waktu disiang hari bahwa Nabi Ayyub 'alaihis salam memang terkena hasad dari setan.Dilihat dari pengaruhnya yang begitu dahsyat dan cepat,maka ini juga memperkuat pandangan saya bahwa hasad itu penyakit yang harus menjadi perhatian utama kita agar kedepannya atau mulai sekarang kita bisa mulai melakukan pencegahan-pencegahan yang syar'iyah baik untuk diri sendiri maupun keluarga juga orang lain.
4.Terakhir saya sarankan khususnya para peruqyah agar berhati-hati dalam masalah hasad ini,karena saya melihat penyakit ini sudah menyerang hati kita dan memang sudah terjadi.Hindari terlalu berlebihan didalam memposting nikmat-nikmat yang dimiliki yang saya lihat kurang memperdulikan dampak negatif yang akan timbul setelah nikmat-nikmat tersebut menjadi konsumsi publik.Ingat menjadi peruqyah bukan jaminan kita tidak bisa terkena hasad dan ain,atau sihir.Untuk itu mari lebih banyak menyembunyikan nikmat yang kita miliki.
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى واعلم
Malasyia,22 Juli 2019
Salahudin Sunan Alsasaki