RUQYAH DAN HERBAL

Menu
  • Home
  • Beli Herbal Ruqyah
  • Produk Herbal QHI
    • Herbal Madu
    • Herbal Ruqyah
    • Madu Bidara
    • Herbal
    • Testimoni
  • Kumpulan Materi
    • Ruqyah Syar'iyyah
    • Ruqyah Syirqiyyah
    • Ruqyah Massal
  • Qur'anic Healing Indonesia
    • DPW JATIM
    • DPD Bojonegoro
    • DPD Banyuwangi
    • DPD Surabaya
    • DPW JATENG
    • DPW Jakarta
  • Kabar Berita
    • Kabar Video
  • Tentang Kami
  • Surprise Me
RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 03216123833-082143474433 DENGAN IZIN ALLAH AKHIRNYA SEMBUH JUGA

DENGAN IZIN ALLAH AKHIRNYA SEMBUH JUGA



Saudara saya ini adalah pasen yang paling lama sembuhnya, sudah puluhan tahun dia sakit seakan-akan syetan sudah mendarah daging di dalam tubuhnya, dia sakit insya allah di sebabkan ganguan jin, karena  ada keanehan  yang sering muncul dengan tiba-tiba dia merasakan sakit pada perut seperti di tusuk-tusuk berkepanjangan,melihat makluk halus, telinga tiba-tiba berdenging dengan keras, kepala sering pusing tanpa sebab, mimpi menyeramkan, anaknya nakal dll,  diapun berobat  ke dokter maupun [orang pintar] dukun, maupun kyai namun allah belum memberi kesembuhan, dengan metode ruqyah sar'iyah allah memberi berubahan yang pasti biar pun itu lambat namun itu pasti, 

"Setiap kali di ruqyah tangan dan  kakinya, mengejang, bicaranya selalu merancau menuduh tetangganya yang meyakiti dirinya, tetangganya itu katanya menyatet dirinya dukunnya berasal dari madura itu kata jin yang ada di tubuh pasen, 

namun bagi peruqyah itu sudah biasa di bohongi oleh jin, tidak usah di percaya biasa dia suka adu domba agar kita tersesat atas bujuk rayunya,.
"Sekarang dia di ruqyah satu bulan dua kali, keadaanya juga semakin membaik dari pada awal dulu, biarpun di ruqyah masih saja ,merancau tidak karuan, berbagai tehnik sudah kami pakai namun allah belum memberi kesembuhan yang sempurna,

"Saya, Ustad Johan Arifin, Ustad Didik yang bergantian meruqyah, karena waktu kami sangat sedikit, kami  bekerja dulu baru meruqyah itupun jam 16;00 sore sampai selesai,

Alhamdulillah dia sadar dan taubat dari kesyirikan, sekarang sholatnya juga lengkap 5 waktu.
kita ajarkan juga tentang bertauhit kepada allah dan ibadah yang lainnya,
Ruqyah mandiri ini juga kita ajarkan kepada para pasen karena inti dari ruqyah adalah si pasen harus bisa meruqyah dirinya sendiri,
karena seseorang kalau bisa meruqyah dirinya sendiri itu lebih baik karena syetan tak henti-hentinya menggoda anak Adam.

Alhamdulillah dia sekarang di beri kesembuhan yang sempurna oleh Allah sehingga dia bisa melaksanakan ibadah wajib maupun sunnahnya.

yang terpenting dia tidak lagi mau berobat dengan cara-cara yang tidak sar'iyah Alhamdulillah.

KAJIAN


Sentuhan setan itu ada tiga macam, yaitu sentuhan berupa kesurupan, sentuhan menembus jasad manusia tanpa kasurupan, dan sentuhan dengan menguasai dan menimbulkan sakit.


a. Sentuhan Berupa Kasurupan


Sentuhan berupa kesurupan ini terjadi jika Jin menguasai badan manusia seperti halnya api menguasai besi. Jin ini menundukkan manusia hingga ia kehilangan kemampuan berpikir dan kemampuan indrawi. Di badannya pun akan tampak sifat, tingkah laku, dan kekuatan Jin. Ia tidak lagi bersifat manusia. Hal itu bisa berlangsung selama beberapa detik atau menit atau bahkan terkadang lebih dari satu jam atau hari.


Orang yang mengetahui kesurupan itu merasa bahwa orang yang dilihatnya tidak dalam kondisi yang sadar (tidak normal). Jenis sentuhan ini akan mengenai orang yang lemah dalam beragama.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ


"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila ...." (Al-Baqarah 2:275)


Diriwayatkan dari Safiyyah, bahwa pada suatu malam ia datang menemui Rasulullah saw. yang kala itu sedang beriktikaf di masjid pada masa sepuluh terakhir bulan Ramadan. Safiyyah berbicara dengan Rasul beberapa saat, lalu bangun dari duduknya dan beranjak pulang. Maka Rasulullah juga bangkit dari duduknya untuk mengantar Safiyyah yang kala itu tinggal di rumah Usāmah ibn Zayd. Lalu dua orang lelaki dari Bani Anshar lewat. Saat melihat Rasul, keduanya pun mempercepat langkahnya. Maka Rasul memanggil mereka dan berkata: 'Ini Safiyyah binti Huyay (istri ke-11 Nabi Muhammad-red).' Kedua orang itu menjawab: 'Subhanallah ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya setan itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah, dan aku khawatir ia masukkan suatu keburukan dalam hati kamu berdua, atau ia membisikkan sesuatu.”


” Iblis berkata ” ya tuhanku,oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan maksiat )di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” ( Al Hijr 39 )


Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan bahwa mereka bangkit dari kubur seperti orang yang sadar dari kasurupan dan kemasukan setan. Tujuannya adalah untuk menegakkan kemungkaran.


Ya'la bin Murrah berkata, "aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tiga kali. Tidak seorang pun melihat beliau sebelumku dan tidak pula orang lain melihat beliau setelahku. Aku keluar bersama beliau dalam suatu perjalanan. Apabila kami sampai di sebagian perjalanan, kami melewati seorang wanita. Saya tidak mengetahui berapa kali kejadian itu. Wanita itu berkata, 'Ya Rasulullah, ini bayiku, tertimpa bala, kami tertimpa bala itu beberapa kali dalam sehari. Beliau bersabda, 'Bawalah (bayi itu) kepadaku. Maka ia pun mengangkatnya kepada beliau, maka bayi itu berada antara beliau dan kelompok musafir. Beliau mendekatkan mulut lalu mengembuskan kepadanya tiga kali dengan mengucapkan, Dengan nama Allah, aku hamba Allah, usirlah musuh Allah.' (Perawi) berkata, 'Kami pun kemudian pulang, lalu kami menemui (wanita itu) di tempat yang sama dengan tiga ekor kambing. Beliau bertanya, 'Apa yang dilakukan bayimu ?" (wanita itu) di tempat yang sama dengan tiga ekor kambing. Wanita itu menjawab, 'Demi yang mengutusmu dengan haq, kami tidak merasakan sesuatu darinya hingga hari Kiamat.' Lalu beliau menyembih kambing-kambing itu seraya bersabda, "Turunlah, ambillah satu darinya dan kembalikan sul sesuatu dalam shalatku hingga aku tidak tahu shalat apa yang sedang aku kerjakan. Ketika aku sadari, akisanya." (HR. Ahmad)


Utsman bin Abil Ash berkata, "Ketika Rasulullah menjadikan aku sebagai utusan ke Thaif, muncu mendatangi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Beliau menyapa,'Ibnu Abil Ash ?" Aku menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah.' Beliau bertanya,'Apa yang terjadi padamu?" Aku menjawab,'Ya Rasulullah, muncul sesuatu dalam shalatku hingga aku tidak tahu shalat apa yang sedang aku kerjakan.' Beliau bersabda, 'Itu setan. Mendekatlah (ke sini).' Aku pun mendekati beliau dan duduk di atas perut kakiku. (Perawi) berkata,' Beliau memukul dadaku dengan tangan beliau dan meludah pada mulutku seraya mengucapkan, 'Keluarkan wahai musuh Allah. "Beliau melakukannya tiga kali kemudian berkata,'Lakukan amalanmu ini." Utsman berkata, aku yakin setan itu tidak akan menggangguku setelahnya." (Shahih Ibnu Maajah)


Abdullah bin Ubaidillah berkata,"Aku mendengar Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Ali al-Abkari. Datang kepada kami seorang dari Abkari pada bulan Zulka'dah tahun 352. Ia berkata,'Ayahuku menceritakan kepadaku dari kakekku, ia berkata, 'Aku berada di dalam masjid Abu Abdullah Ahmad bin Hanbal, maka datanglah kepada al-Mutaakkil, temannya, untuk memberi tahu bahwa seorang budak miliknya kasurupan. Ahmad memintanya untuk mendoakan kepada Allah agar disembuhkan. Lalu Ahmad mengambil dua sandal kayu dari tempat wudhu lalu diberikan kepada temannya. Bawalah ini ke kampung Amirul Mu'minin. Duduklah engkau pada bagian kepala budak ini. Lalu engkau katakan kepada Jin dalam tubuhnya. Ahmad berkata kepadamu, 'Manakah yang lebih engkau sukai, keluar dari budak perempuan ini atau terkena tampar dengan sandal ini tujuh puluh kali ?' Teman ini pun pulang dan mengatakan seperti yang dikatakan Imam Ahmad. Maka Jin itu berkata melalui lisan wanita budak ini, '(Aku) mendengar dan taat kalau Ahmad memerintahkan kami untuk tidak tinggal di Irak, maka kami tidak menetap di Irak. Ia orang yang taat kepada Allah, barangsiapa yang taat kepada Allah, maka setiap sesuatu (Allah) jadikan taat kepadanya. Jin itu pun keluar dari budak perempuan lalu budak ini merasa tenang dan melahirkan beberapa anak."


Ketika Ahmad meninggal, Jin ini kembali ke budak wanita tadi. Al-Mutawakkil pun mendatangi temannya, Abu Bakar al-Maruzi dan memberitahukan kondisinya. Lalu al-Maruzi mengambil sandal dan membawa ke budak itu. Lalu Ifrit mengatakan kepadanya melalui lisan budak itu, 'Aku tidak akan keluar dari wanita ini. Aku tidak menaatimu dan tidak menerima perintahmu. Ahmad bin Hanbal menaati Allah, maka Allah memerintahkan kepada kami untuk menaatinya." Abul Hasan al-Asy'ari berkata, "Sesungguhnya mereka berkata, "sesungguhnya Jin tidak dapat masuk ke dalam badan orang yang kasurupan."


Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, 'Tidak ada para imam kaum muslimin yang mengingkari masuknya Jin ke dalam tubuh orang yang kasurupan. Barangsiapa mengingkari hal itu dan mengaku bahwa syara' mendustai kejadian itu, maka ia telah berdusta terhadap syara' tidak ada dalil syar'i yang menafikan hal itu."


Ibnu Hazam menyatakan, "Hal yang benar adalah setan masuk ke dalam tubuh manusia karena Allah memberikan kemampuan kepadanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dan mengembuskan tabiatnya yang kelam dan embusan yang bisa naik ke kepala, sebagaimana ia memberitakan dirinya kepada setiap orang yang kasurupan. Maka Allah jadikan orang itu dalam keadaan kasurupan kala itu sebagaimana yang kita saksikan. Ini merupakan nash Al-Quran."


Al-Qurthubi menyatakan, "Akal tidak memustahilkan adanya tingkah laku para Jin dalam diri manusia. Jasad Jin itu halus dan sederhana sebagaimana dikatakan oleh sebagian manusia, bahkan kebanyakan mereka mengatakan,'Andai tubuh itu tebal, benar pula yang mengatakan hal itu."


Ibnu Hajar berkata,"Kasurupan itu kadang disebabkan karena datangnya Jin. Hal ini tidak akan menimpa kecuali terhadap jiwa yang jelek, baik karena Jin menganggap baik penampilan manusia atau bahwa kasurupan yang menimpakan penderitaan kepadanya. Ibnu Hajar menarjihkan bahwa kasurupan yang menimpa Ummu Zafar seorang sahabiah yang meminta kepada Rasulullah untuk mendoakannya agar sembuh karena kemasukan Jin. Perawi berkata,'Periwayatan ini dari berbagai jalan yang menjelaskan bahwa yang menimpa Ummu Zafar adalah kasurupan Jin, bukan kasurupan al-akhlath (kasurupan karena faktor medis) ."


Imam'adz-Dzahabi rahimahullah berkata, "Apabila engkau melihat seorang ahli bid'ah berkata,'Jangan sebutkan kepada kami dalil dari Al-Quran dan Sunnah tetapi coba buktikan dengan logika, maka ketahuilah bahwa ia adalah Abu Jahal.' Jika Anda mendapat orang yang mencari ketauhidan seraya berkata, 'Jangan sebutkan dalil naqli dan aqli, namun buktikan kepada kami dengan perasaan dan emosional, maka ketahuilah bahwa ia adalah Iblis yang menampakkan diri dalam bentuk manusia atau menjelma bentuk manusia, maka hindarilah. Jika tidak, maka jidalilah (bantahan keras) dia, dan duduklah di atas dadanya, bacalah ayat kursi kepadanya dan cekiklah ia."


Salah satu peristiwa yang menjelaskan hal ini adalah bahwasanya al-Hajjal bin Yusuf hendak berpegang dengan opini umum manusia. Ia pun keluar dalam keadaan kurang puas. Ia menemui syekhnya. Ia berkata, "Apa pendapatmu terhadap para pemimpinmu ?" Syekh itu menjawab, "sesungguhnya mereka dalam kegelapan yang menunjukkan bahwa mereka bukan orang yang memadai (kehidupannya).' Hajjaj bertanya lagi, 'Bagaimana pendapatmu tentang pemimpinmu al-Hajjaj ?" Ia menjawab, 'Sesungguhya ia bersifat dengan etika rendahan dan tidak memiliki fadhilah.'


Maka al-Hajaj merasa sedih dengan pertanyaanya itu seraya membaca ayat:


"Janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu ... (Al-Maa'idah 5:101)


Al-Hajjaj kemudian berkata kepada syekh, Tahukah engkau siapa saya?' Syekh itu, menjawab, 'Tidak'. Al-Hajjaj berkata,'Aku adalah al-Hajjaj.' Syekh berkata, 'Saya Zaid bin Amir yang kasurupan setan setiap hari. Aku sedang kasurupan, sehingga aku tidak tahu apa yang aku katakan. Karena itulah manusia tidak menghukumku terhadap perkataan atau perbuatanku dan hal yang timbul tiba-tiba dariku, maka Al-Hajjaj memaafkan karena kepandaiannya untuk mengelak."


b. Sentuhan yang Menerobos Badan, Tanpa Kasurupan


Jin yang menerobos tubuh manusia dapat terjadi pada orang yang saleh dan yang tidak. Dengan begitu maka akan terasa sakit, tanpa ada kesurupan dan kadang kala berubah menjadi kasurupan. Hal ini terjadi karena si penderita lalai berzikir dan lainnya. Jin tidak mampu menyebabkan kasurupan pada manusia dengan terobosannya kecuali jika ada faktor yang mendukung. Dalam hadits tentang hal ini, diriwayatkan Muslim dan Abu Dawud dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu menguap maka hendaklah ia menaruh tangannya pada mulutnya, karena setan dapat masuk. (HR. Muslim dan Abu Dawud)


Masuknya Jin ke Dalam Badan itu Ada Dua Macam:


Pertama, masuknya dengan mengganggu. Dalam hal ini, Jin mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah hingga membisiki hati dan dada, mengganggu dengan sesuatu yang melalaikan orang itu dari amal saleh, sehingga melupakannya pekerjaan apa yang dilakukannya dan apa yang hendak dikerjakannya, orang itu tidak tahu di mana Jin itu dan mengapa hal itu terjadi.


Dari Shafiah binti Huyai, istri Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,, bersabda, "Sesungguhnya setan itu mengalir pada anak Adam di tempat aliran darah." (HR. Bukhari)


Syekh Abdul Aziz as-Salman menyatakan bahwa setan menerobos badan manusia dan mengalir sebagaimana aliran darah.


Al-Amit ash-Shan'ani berkata, "Hakikatnya adalah sesungguhnya Iblis memiliki tentara yang terdiri dari Jin dan manusia yang merupakan bantuan terbesar dalam usaha untuk menyesatkan seorang hamba. Allah telah memberikan kemampuan kepada Iblis untuk masuk kedalam tubuh manusia, mengganggu dan membisiki hati manusia dengan"belalainya". Ia juga masuk ke dalam mulut berhala (patung) dan menyampaikan ucapannya ke dalam pendengaran kaum penyembahnya. Ia juga melakukannya pada orang yang menyembah kuburan karena Allah Ta'ala telah mengizinkannya untuk menerobos anak Adam dengan kuda tunggangan dan kakinya."


Sebagian orang menyangka bahwa adanya Jin yang mengalir di dalam tubuh manusia seperti yang disebutkan dalam hadits Shafiah yang lalu bukanlah dalam arti mengalir yang sebenarnya, melainkan bermakna majaz. Inilah sejumlah dugaan yang ada karena hadits yang menyebutkan masalah ini merupakan keterangan yang pasti dan jelas, tidak ada qarimah (indikasi lain), sehingga dipahami bukan secara makna zahir dan tidak pula secara ilmu kedokteran atau secara logika yang menafikan hal itu.


Jin memiliki kemampuan yang besar untuk itu yang tidak dapat dicapai oleh manusia sebagaimana manusia tidak mampu untuk mengetahui bagaimana cara terjadinya kasurupan. Para Jin dapat menggambarkan sesuatu di dalam mimpi dan memberitahukan apa yang ada di dalam hati. Hal ini juga telah disebutkan dalam Sunnah.


Al-Alamah bin Baz rahimahullah berkata, "Bahwa hal yang wajib adalah memahami hadits tersebut secara zahir tanpa menakwilkan dengan pemahaman yang berlawanan dengan makna zahirnya, karena setan merupakan jenis makhluk yang tidak diketahui rincian ciptaannya dan caranya untuk menguasai anak Adam. Hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahui hal itu."


Kedua, Sentuhan yang menggerakkan. Dalam sentuhan menggerakkan ini, setan menerobos tubuh manusia. Ia melakukan wakhz yaitu menusuk dari dalam tubuh, kadang menembus hingga keluar. Lebih lanjut, ia bereaksi buruk hingga menyebabkan penyakit berat seperti kolera dan lainnya.


Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari hadits Abu Musa ia meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bersabda,"Umat ini musnah karena tusukan (peperangan) dan thaun (koleral) Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tusukan ini kami mengetahuinya, apa itu tha'un ?" Beliau menjawab, 'Tusukan musuhmu yakni Jin dan setiap yang merupakan syahadah (syahid bagi yang mati karenanya)." (Shahih al-Jaami')


Al-Hafizh Ibnu Hajar menyatakan mengenai sabda wakhz. Ahli bahasa berkata yaitu tusukan apabila tidak mengenai sasarannya, disebut dengan wakhz karena ia menusuk dari dalam batin manusia ke keluar. Pengaruh yang ditimbulkannya terjadi dari dalam terlebih dahulu, kemudian baru memberi efek keluar. Terkadang tusukan itu tidak tertembus, berbeda dengan tusukan manusia yang dimulai dari luar kemudian ke dalam dan meninggalkan bekas di bagian luar dulu kemudian baru ke bagian dalam.


Himnah binti Jahsy mengatakan pernah aku mengeluarkan haid yang sangat banyak, lalu aku menemui Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,. Aku berkata, "Ya Rasulullah, aku perempuan yang sangat banyak berhaid. Apa pendapatmu tentang itu yang menyebabkan menghalangi untuk shalat dan puasa ?" Beliau menjawab, 'Aku menjelaskan Anda tentang al-Kursuf, karena ia dapat menghilangkan darah." (Perawi) berkata, '(Darah) lebih banyak daripada itu. Beliau bersabda, "Gantungkanlah."(Perawi) berkata, 'Hanya ia mengalir (banyak). Beliau bersabda kepadanya, '(itu) hanyalah salah satu gerakan (yang dilakukan) setan." (HR. Abu Dawud)


Al-Jauhari berkata, ar-rakdhu, gerakan seseorang, di antara firman Allah Ta'ala, "Allah berfirman:


ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ


'Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum." (Shaad 38:42)


Imam Badruddin menyatakan bahwa setan bereaksi dalam hal cairan khusus. Dengan demikian ia dapat menyebabkan berlebihannya cairan badan. Karena itu pula, tukang sihir dengan bantuan setan bereaksi untuk mencucurkan darah pada wanita dan aliran darah dari kemaluannya, sehingga hampir saja membinasakannya. Inilah yang dinamakan sebagai an-nazif. Dalam hal ini para tukang sihir dibantu oleh setan, begitu pula dengan darah (pada kemaluan perempuan). Maka ucapkan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sebagiannya membuktikan kebenaran, ini merupakan pengobatan dan penjagaan diri.


c. Sentuhan Berupa Tusukan dan Menguasai


Pertama, Sentuhan tusukan. Dalam hal ini setan memukul dengan kakinya dan menusuk dengan dua jarinya dari luar dan melemparkan anak panahnya dan seterusnya yang merupakan usahanya untuk menimbulkan pemusuhan antara dirinya dan anak Adam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bersabda, "Tidak (seorang bayi pun) yang dilahirkan melainkan ia disentuh setan lalu (bayi) itu menangis kecuali Maryam dan anaknya, karena firman-Nya kepada ibunya,


Allah Ta'ala berfirman:


وِإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ


'... dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." (Ali Imran 3:36)


Dalam riwayat Abu Hurairah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, berkata,"Setiap bani Adam ditusuk setan pada lambungnya dengan dua jarinya ketika dilahirkan, kecuali Isa bin Maryam, (setan) datang untuk menusuk maka ia menusuk pada hijab (penghalang)."


Salah satu dalil yang menunjukkan bahwa tusukan itu berlaku umum adalah riwayat Ibnu Maajah dari hadits Zainab istri Abdullah bin Mas'ud r.a, "Sesungguhnya ruqyah (syirkiyyah), tamimah dan tiwalah itu syirik."


(Perawi) mengatakan lalu aku keluar pada suatu malam. Aku melihat seseorang air mataku menetes bila memandangnya. Apabila aku membaca ruqyah, maka air mata pun berhenti (bercucuran), apabila tidak (membacanya lagi) maka air mata bercucuran. Ia berkata, "Itulah setan, apabila engkau menaatinya maka ia meninggalkanmu, dan apabila engkau mengingkarinya maka ia menusuk dengan jarinya pada matamu, namun jika engkau melakukan sebagaimana yang diperbuat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka itulah yang lebih baik bagimu dan lebih pantas untuk kesembuhanmu. Berkorbanlah dengan cucuran air matamu dan katakanlah. "Hilanglah penyakit, wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan (dari)-Mu, yang tidak terulang lagi penyakit." (HR Ibnu Maajah)


Kedua, Sentuhan istihwaz. Yaitu seseorang yang dikelilingi setan dari segala sudut. Sebagian mereka ada yang mengganggu, ada yang menyembur dan ada pula yang menguasainya dengan mengganggunya, dan menyemburnya terhadap yang tidak ber-ta'awwuz dan doa. Orang yang dikuasainya itu kebingungan. Ia tidak dapat membedakan mana yang makruf sehingga ia menganggap mungkar. Ia tidak mengetahui yang mungkar sehingga ia menganggap makruf. Hal itu tentu memberikan pengaruh bagi jiwa dan anggota badan dengan kondisi keragu-raguan. Orang yang itu akan mengerjakan sesuatu tanpa tujuan. Ia merasa senang mengerjakan sesuatu yang bukan keinginannya karena setan menguasainya. Mereka yang mengalaminya adalah kaum fasik dan pelaku maksiat. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:


اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ


"Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi." (Al-Mujaadalah 58:19)


Ibnu Katsir menyatakan dalam tafsirnya bahwa setan menguasai hati mereka sehingga sering melupakan mereka untuk berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla. Ia meriwayatkan dari Abu Darda bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidaklah tiga kampung atau pelosok yang tidak dilaksanakan shalat di antara mereka melainkan setan menguasai mereka, maka hendaklah kamu berjamaah karena serigala hanya memakan kambing yang berpisah (dari jamaahnya)" (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan an-Nasa'i)


Ia menambahkan bahwa as-Saib berkata mengenai shalat berjamaah. Firman Allah Ta'ala:


وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ


"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Tuhan) yang maha pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (Az-Zukhruf 43:36)


Al-Baghawi menyatakan mengenai berpaling dari zikir kepada Ar-Rahman, sehingga ia tidak merasa takut kepada siksa-Nya dan tidak mengharapkan ganjaran-Nya. Nuqayyidh Lahusy Syaithan artinya kita yang dipengaruhi setan dan dikuasainya, yang dijadikan teman, tak pernah berpisah dengannya, dihiasai sifat buta kepadanya dan mengkhayalkan bahwa itulah hidayah.


“Wahai Rabbku!, aku berlindung kepadaMu dari bisikan-bisikan jahat setan dan aku berlindung kepadamu Rabbku daripada kehadiran mereka kepadaku” (Al-Mu’minun ayat 97-98).


Alhamdulillah dia sekarang di beri kesembuhan yang sempurna oleh Allah sehingga dia bisa melaksanakan ibadah wajib maupun sunnahnya.

yang terpenting dia tidak lagi mau berobat dengan cara-cara yang tidak sar'iyah Alhamdulillah.

http;//ruqyahmojokerto.blogspot.com/

 

Add Comment
RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 03216123833-082143474433
Saturday, April 13, 2013
  • Tweet
  • Share
  • Share
  • Share
  • Share

Related Posts

ruqyah syar'iyyah athallah
Post a Comment

Total Tayangan Laman

  • …

  • …

Weekly Posts

  • Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik
    Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik
    Jual Bibit Kratom / Ketum / Purik  Bismillah Insya Allah team kami adalah supplier terbaik dan paling terpercaya  yang berpusat di Kalimanta...
  • KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS?
    KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS?
    KENAPA ORANG YANG DIRUQYAH MENANGIS? بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلي...
  • "DIRUQYAH KENTUT"
    "DIRUQYAH KENTUT"
    Oleh  Mukhtar Ibnu Kholil   Kemarin ada 3 orang PNS di salah satu puskesmas cilegon ingin diruqyah, dua sudah berkeluarga satu ...
  • MACAM-MACAM HIZIB SYIRIK
    MACAM-MACAM HIZIB SYIRIK
    Oleh; Perdana Akhmad Seorang peruqyah syar'iyyah dilarang keras ketika menerapi pasiennya meenggunakan dan mengamalkan beragam hi...
  • MENGUAP  DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA
    MENGUAP DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA
    MENGUAP DIBARENGI KELUARNYA AIR MATA Ustad ; Salahudin Sunan Al-sasaki ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻨﻌﻤﺘﻪ ﺗﺘﻢ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺎﺕ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﺷﺮﻑ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ ...
  • KANDUNGAN KIMIA DAUN BIDARA
    KANDUNGAN KIMIA DAUN BIDARA
    Ustad ​ Nailah Bahdar Tinjauan tentang Bidara/Sidr/Zizyphus spina-christi Artikel ini adalah serangkaian penelitian tanaman bidara yang...
  • GANDARUSA UNTUK TERAPI SIHIR
    GANDARUSA UNTUK TERAPI SIHIR
    Gandarusa merupakan famili dari tumbuhan Acanthaceae serta memiliki nama latin Gendarussa vulgaris Nees. Nama gandarusa disetiap da...
  • 100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA  ( JTA )
    100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA ( JTA )
    100 TATA TERTIB JAM'IYYAH THABIB ASWAJA  ( JTA ) 1. Meyakini Bahwa Alloh sebagai sang penyembuh, bukan pada teknik dan sang Thabibnya ( ...
  • MERUQYAH MANTAN PERGURUAAN MAHESA KURUNG AL MUKARRAMAH
    MERUQYAH MANTAN PERGURUAAN MAHESA KURUNG AL MUKARRAMAH
    Oleh : Admin Blog Belajar Ruqyah (www.belajarruqyah.blogspot.com) Bismillah... Pasien ruqyah saya kali ini adalah kakak ipar te...
  • MERUQYAH DENGAN PERJANJIAN NABI SULAIMAN
    MERUQYAH DENGAN PERJANJIAN NABI SULAIMAN
    Di tulis oleh, Subur Diaul Haq Ruqyah ini kusus bagi jin yang zdolim dan membangkang, dengan izin Allah di beri kesembuhan yang sempurna...

Label

  • Buku Ruqyah
  • DPW Jateng
  • Herbal
  • Herbal Madu
  • Herbal Ruqya Indnesia
  • Herbal Ruqyah
  • Kabar berita
  • Kumpulan Materi
  • Madu bidara
  • Madu Ruqyah
  • Pelatihan Ruqyah
  • Pelatihan Thibunnabawi
  • Produk Herbal QHI
  • Qolbun Neema
  • Resep
  • Ruqyah
  • RUQYAH DAN HERBAL
  • Ruqyah Massal
  • RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 03216123833-082143474433
  • RUQYAH MOJOKERTO DAN SEKITARNYA; 082143474433
  • RUQYAH MOJOKERTO JAWA TIMUR INDONESIA 03216123833-082143474433
  • Ruqyah Syar'iyyah
  • Ruqyah Syirqiyah
  • Sabun Herbal
  • Tentang Kami
  • testimonial
  • Video

Contact

Name

Email *

Message *

PARTNERS

visitor

Flag Counter
Copyright © 2014 RUQYAH DAN HERBAL All Right Reserved
Blogger Templates Created by Arlina Design
Menyajikan info bisnis, wirausaha, ilmu pengetahuan serta berita berita menarik