Ahyar Al Banjary
Meski awalnya konsultasi dgn saya dan positif mengalami gangguan jin, seorang ibu rumah tangga, sbut saja Ukhty (bukan nama sbenarny), enggan jika saya yg meruqyah nya.
Gangguan yang ia rasakan sering sakit d bagian dada, perut, sakit kepala, mimpi buruk tiap malam, susah melakukan ibadah, mencium bau busuk, emosi sulit terkendali, keguguran, dll. Tdk perlu saya rincikan yg jelas jin yg ada ditubuhnya adalah jin sihir dan jin yang masuk karena jatuh cinta sejak 15 tahun lalu. selain itu ternyata kakeknya juga adalah seorang paranormal dan sudah meninggal kemungkinan juga ada jin keturnan.
wanita berjilbab lebar ini memiliki alasan kuat tidak mau sy ruqyah karena ia sangat menjaga jarak dengan laki2 yang bukan mahram, ia mengaku tidak mau disentuh laki2 kecuali suaminya meskipun menggunakan sarung tangan. Alasan itu sangat saya hargai dan maklumi.
Karna itu sy rekomendasikan agar diruqyah oleh ukh Sinta Oktriani alumni RHQH. Siapa sangka qadarallah, pada hari ia akan diruqyah di rumah ukh Sinta, saya juga ada urusan di rumahnya sehingga kami bertemu dgn Ukhty yg datang bersama suami dan anaknya (4) di halaman rumah ukh Sinta.
Anehnya saat itu tiba2 anak Ukhty menjerit2 ketakutan ketika melihat saya. Saya pun mencoba menanyakan kenapa? Anak tersebut memalingkan wajahnya dan diam seribu bahasa. Saat sy mncoba mendekatinya ia kembali menjerit dan minta diantar pulang.
Singkat cerita, saat diruqyah terjadi reaksi prontal, memukul si suami, shingga sy pun diminta menanganinya. Sejumlah jin yg didakwahi mau bersyahadat, sebagian meregang nyawa karena kesombongannya atas izin Allah. Betapa kagetnya Ukhty ktika saya sadarkan dan melihat saya juga ada di ruang ruqyah. "Kenapa ini bisa masuk," katanya. Saya hanya tersenyum.
Meski belum tuntas ruqyah sy hentikan karna azan zuhur sudah berkumandang. Namun sepertinya Ukhty tdk mau jika saya yg meruqyahnya.
Kmudian terjadi berbincangan hangat. "Aneh ya, anak saya tadi kok minta pulang, padahal dia itu lengket banget sama saya, ke mana saya pergi selalu ingin ikut" ujarnya. Usut punya usut, ternyata anaknya adalah indigo. Penglaman saya memang seringkali ada orang yang mengaku benci tanpa sebab dengan saya, pasien tiba2 mengusir saya dari rumahnya, ntah kenapa. Apakah karena pengaruh jin yang ada di jasadnya? Sementara sang ibu mengaku mual jika melihat saya atau ingat saya. Apakah karena jijik saya juga tdk tahu? Wallahu'alam.
Beberapa hari kemudian Ukhty mengabarkan bahwa ia akan diruqyah lagi, tapi oleh teman suaminya yg juga peruqyah dan tidak lain teman saya juga. Namun ruqyah saya dan beliau berbeda, bukan maksud membandingkan. Namun kenyataan metode ruqyah yang beliau lakukan tidak dikembangkan.
blakangan saya sring berkunjung ke rumahnya setelah ia diruqyah oleh tman suaminya dan dinyatakan tuntas ternyata belum. Sayangnya saat diruqyah ia mengku dicubit2 hingga kakinya membiru dan membuat ia trauma. Alhamdulillah ruqyah yg kami lakukan jauh dari kekerasan fisik dan jarang sekali pasien harus ditangkap.
Dianggap sudah tuntas karena saat diruqyah jin telah bersyahadat dan keluar, dipastikan dengan ruqyah berikutnya tdk bereaksi. Sementara anaknya masih saja takut melihat saya, saat saya dtang untuk mengantar herbal dan meruqyah rumahnya ia langsung bersembunyi dan menangis, bahkan mendengar nama saya saja dia ketakutan. Alhamdulillah setelah melalui pendekatan kini anaknya sudah tidak takut.
Saya mensinyalir jin memang belum keluar, dia hanya berdusta. Tidak bereaksi saat diruqyah bukan karena dia sudah tidak ada, tapi karena jin memiliki sheild atau pelindung berupa energi yang disuplai dari kerjaaan jin. Maka yang pertama harus dilakukan adalah menghancurkan pelindungnya.
Ya , meski sudah bersyahadat bukan berarti jin tidak akan zolim lagi. Bahkan manusia muslim pun banyak yg zolim. Apalagi untuk jin yang sudah jatuh cinta pada manusia memang jin agak bandel, bahkan sangat bandel. (Bersambung, insya Allah)