Dalam kitab At-Tamhiid Lisyarhi Kitaabi at-Tauhiid karya syaikh Shalih bin 'Abdul 'Aziz bin Muhammad Alu Syaikh dijelaskan ttg makna suatu kalimat dalam matan hadits yg diriwayatkan oleh al-Imam Al-Bukhari dalam kitab ath-Thibb dan al-Imam Muslim dalam kitab Al-Iman yaitu lafadz:
هم الذين لا يسترقون
"Humulladziina laa yastarquun"
(Mereka adalah orang2 yg tdk meminta ruqyah) -yg insya Allah termasuk dari 70 ribu golongan yg masuk surga tanpa hisab dan adzab-
★Mengapa mereka yg tidak meminta ruqyah malah masuk dalam kategori golongan istimewa tsb ?
"KARENA orang yg meminta ruqyah hatinya akan menjadi cenderung kepada orang yg meruqyah hingga diangkatlah sgala keluhan yg ada padanya dari segi sebab/perantara...
Dan inilah sebab pelarangan yg jelas terpampang pada sabda beliau shallallahu'alaihi wa sallam : "Mereka yg tdk meminta RUQYAH..", KARENA orang-orang (yg meminta diruqyah) akan sangat menggantungkan hatinya hanya dgn RUQYAH saja lebih dari pengobatan2 yg lain..."
~Maka bisa dikatakan bahwa mereka mengesampingkan atau malah meninggalkan metode pengobatan lain yg juga dibolehkan dalam syariat islam dan bahkan dianjurkan utk mendukung kesuksesan ruqyah itu sendiri, sperti BEKAM,, AKUPUNTUR,, PIJAT REFLEKSI,, HERBAL,, DLL)~
Lanjuut :
"Bangsa Arab Jahiliyah (dan seperti itulah keadaan sebagian besar manusia) menggantungkan segalanya dengan RUQYAH, maka hatinya pun menjadi tergantung pada SI PERUQYAH dan BACAAN RUQYAHnya saja...
DAN INILAH YANG MENGURANGI KESEMPURNAAN TAWAKKALNYA KEPADA ALLAH JALLA JALAALUH....
Sedangkan dalam riwayat lain dikatakan bahwa golongan yg masuk surga tanpa hisab dan adzab adalah ORANG YANG TIDAK MERUQYAH... Maka hal tersebut SALAH, dan itu adalah lafadz yg CACAT, KARENA orang yg meruqyah adalah orang yg berbuat baik kepada selainnya, dan yg benar dalam periwayatan ini hanyalah orang yg TIDAK MEMINTA DIRUQYAH *dgn ketentuan spt yg sudah dijelaskan*...."
Cukup sampai di situ saja kita bacanya...
Nah jadi.... jgn jadikan ummat tergantung pada peruqyah saja... ajarkan mereka tatacara ruqyah mandiri sehingga mereka pun bisa merasakan manfaat ruqyah tanpa harus jauh2 pergi ke tempat peruqyah yg jauh,, sediakan pula HERBAL utk mendukung proses kesembuhan dan kesempurnaan tawakkalnya,, MUDAHkanlah ummat dalam mempelajari ilmu pengobatan ini, jangan dipersulit,,
dan mari kita menjadikan RUQYAH ini sbagai sarana dakwah TAUHID utk kemudian mempererat persatuan kita, BUKAN UNTUK SALING MENONJOLKAN DIRI DENGAN ARGUMEN ATAU TEKHNIKNYA !!!
ALLAAHU AKBARR !!!!
ALLAAHU AKBARR !!!!
ALLAAHU AKBARR !!!!
Semoga Allah menjaga persatuan kita dan ummat islam secara keseluruhan...
(dikutip dari Kitab At-Tamhid Li syarhi Kitaabi At-Tauhid hal.62)
Sokaraja, 16 Muharram 1436/09 November 2014