Kekuatan ‘Ain atau sihir mata atau dalam bahasa yang lebih modern disebut sebagai salah satu jenis dari hipnotis tradisional..
Jangan mudah untuk yakin dengan kehebatan dan kemampuan seseorang yang dapat mempengaruhi bahkan menyakiti makhluk hidup walaupun dengan beragam istilah Qi, Chi, kekuatan pikiran, tenaga dalam atau istilah apapun juga sebab semua itu adalah talbis (tipuan) Iblis..
Perhatikan kata “talbis” dalam ayat berikut..
وَلاَ تَلْبِسُواْ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 42]
Hasan bin Sholeh mengatakan,
إن الشيطان ليفتح للعبد تسعة وتسعين بابا من الخير يريد به بابا من الشر
“Sesungguhnya setan membukakan 99 pintu kebaikan, untuk menggiring mereka agar terjerumus ke dalam 1 pintu keburukan.”
Kanzawa Sensei yang dikenal sebagai Master Chi Jepang mengklaim bahwa dirinya memiliki kekuatan yang dapat membuat berbagai hewan tertidur..
“Saya bertukar energi dengan hewan dan kemudian membuat mereka tertidur.” Katanya seperti yang dilansir dalam berita Merdeka.Com berikut..
merdeka.com/gaya/dengan-kekuatan-pikiran-pria-ini-bisa-bikin-hewan-tidur.html
Kita jangan dulu kagum dengan kemampuan seperti itu atau pun yang sejenisnya, sebab dalam khazanah Islam kemampuan Kanzawa Sensei itu disebut dengan ‘Ain..
Ibnul-Atsir berkata :
ﻳﻘﺎﻝ: ﺃﺻَﺎﺑَﺖ ﻓُﻼﻧﺎً ﻋﻴْﻦٌ ﺇﺫﺍ ﻧَﻈﺮ ﺇﻟﻴﻪ ﻋَﺪُﻭّ ﺃﻭ ﺣَﺴُﻮﺩﻓﺄﺛَّﺮﺕْ ﻓﻴﻪ ﻓﻤَﺮِﺽ ﺑِﺴَﺒﺒﻬﺎ
“Dikatakan : Fulan terkena ‘Ain, yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya sakit.” [An-Nihayah 3/332]
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan dari Hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
العين حق
“Penyakit ‘ain itu benar-benar ada.”
[Dikeluarkan pula oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad]
Sementara dalam Shahih Muslim dari Ibnu Abbas bahwa ia menceritakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabada,
العين حق، ولو كا ن شي ﺀ سابق القدر : لسبقته العين
“Penyakit ‘Ain itu memang ada. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu sesuatu itu adalah ‘Ain.”
[Dikeluarkan pula oleh Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Ath-Thabrani]
Ahli Hipnotis memiliki pengaruh yang tidak hanya bertumpu pada penglihatan saja karena bisa jadi ia dalam keadaan tidak melihat “mangsanya” (metode jarak jauh) atau dalam kondisi buta sekalipun..
Cukup ia diberi deskripsi tentang sesuatu maka jiwanya langsung bisa mempengaruhinya meskipun ahli hipnotis tersebut tidak melihat orang yang dimaksud. Banyak sekali kalangan pakar ‘Ain atau hipnotis yang bisa mempengaruhi korban hipnotisnya tanpa melihat, bahkan hanya sekedar mendengar gambaran sosoknya saja..
Allah Ta’ala berfirman tentangnya,
وان يكاد الذ ين كفر واليز لقونك با بصر هم لما سمعوا الذكرويقولون انه لمجنون
“Dan hampir-hampir saja orang-orang kafir itu mencelakakan dirimu dengan pandangan mata mereka…” [QS. Nun: 55]
Dalam sunan Abu Daud diriwayatkan dari Hadits ‘Aisyah, bahwa ia menceritakan,
“Penderita ‘Ain di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam diperintahkan berwudhu, kemudian penderita ‘Ain ini mandi.”
[Dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Abu Nu’aim dan Isma’ili]
KEKUATAN ‘AIN (VS) RUQYAH
Diriwayatkan oleh Jabir secara marfu’ :
ان العين لتد خا الر جا القبر، ولجمل القدر
“Sesungguhnya ‘Ain itu dapat memasukkan seseorang ke dalam kubur dan unta ke dalam kuali.”
[Dikeluarkan oleh Al-Bazzar dengan sanad hasan yang senada dengan riwayat di atas]
Ketika menghadapi pelaku ‘Ain atau ahli hipnotis, maka untuk menangkalnya dan mengembalikan ‘Ain itu kepada pelakunya adalah sebagaimana riwayat berikut..
Diriwayatkan dari Abu ‘Abdillah as-Saajii, bahwasannya dalam beberapa perjalanannya berhaji atau berperang, ia selalu berada di atas untanya yang sehat..
Suatu ketika pada rombongannya tersebut terdapat seseorang yang mempunyai “pandangan”, setiap kali ia memandang sesuatu pastilah akan binasa apa yang dipandangnya itu..
Lalu dikatakanlah kepada Abu Abdillah: “Berhati-hatilah terhadap untamu dan jagalah ia dari pandangan orang yang memiliki ‘Ain..!!”
Ia menjawab: “DIA TIDAK MEMPUNYAI KEKUASAAN SEDIKIT PUN ATAS UNTAKU..!!!”
Ketika orang yang memiliki ‘Ain itu mendengar apa yg diucapkan Abu ‘Abdillah, ia mulai beraksi dengan menatap tajam ke arah untanya saat Abu ‘Abdillah sedang pergi..
Lalu tiba-tiba unta tersebut terpelanting, jatuh dan sakit..
Kabar tersebut langsung didengar oleh Abu ‘Abdillah ketika ia kembali, seketika itu pula Abu ‘Abdillah ingin agar ia ditunjukkan pada si pelaku..
Ia pun menghampirinya seraya berdo’a :
بسم الله،
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :
فارجع البصر هل ترى من فطور ثم ارجع البصر كرتين ينقلب إليك البصر خاسئا و هو حسير (الملك :3-4)
Dengan nama Allah..
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk..
“Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat..? Kemudian ulangi pandanganmu sekali lagi dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan BERBALIK kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.” [QS. Al-Mulk: 3-4, Juz 29]
Tiba-tiba keluarlah kedua bola mata pelaku ‘Ain tersebut dan setelah itu untanya pun bangkit dan kembali sehat seperti sediakala..
Subhaanallah..
[Dikutip dari kitab at-Thibb an-Nabawy karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, hal.131-132]