Bismillahirrahmanirrahim.
Tipu daya syetan jin itu lemah, dan ia takan berpengaruh selain kpd orang yg tak memiliki aqidah yg kuat. Iapun (syetan jin) tidaklah besar kecuali karena dibesar2 kan oleh cerita2 dongeng para pemujanya. Iapun pendusta, tapi sayang masih banyak dipercayai oleh sebagian orang!
Salah satu dusta syetan jin itu sering mengaku2 sebagai leluhur. Bahkan tak segan iapun suka mengaku ngaku sebagai Syeikh bahkan waliyullah.
Pada saat tetanggaku hajatan, ada salah seorang anggota keluarganya yg kesurupan. Si jin yg merasuki tetanggaku itu mengaku bahwa ia adalah orang tuanya yg telah wafat. Lalu iapun meminta itu dan ini. Lucunya, mrk semua yg mendengar dusta si jin tsb percaya, hingga mrk pun begitu santun dan siap utk memenuhi permintaan syetan jin pendusta tsb.
Saat itu aku berpikir, inilah saatnya utk membuktikan kebohongan si syetan jin kpd keluarga besar tsb. Lalu aku katakan kpd mereka; " Jangan percaya ! Ia bukan bapaknya, tapi ia syetan jin yang ngaku2 !"
Para hadirin terlihat bingung dan takut setelah mendengar perkataanku. Lalu aku katakan kpd mrk spy tak memenuhi permintaan Si syetan pendusta tsb. Setelah itu, aku maju utk membantah pengakuan dustanya.
" Siapa kamu?", pancingku.
" Aku bapaknya. Aku sedih melihat kekuargaku kumpul-kumpul." Jawabnya.
" Jangan dusta kamu. Bagaimana mungkin kamu ngaku sebagai bapaknya, sedangkan kamu itu jin!", pancingku.
" Benar aku ini bapaknya!", ia membentak.
" Wahai syetan jin pendusta, orang lain mungkin bisa kau bohongi, tapi aku tidak. Paling tidak kau ini jin qorin bapaknya dari anak yg kau ganggu!"
Sekalipun sdh dikatakan begitu, ia tetap ngotot mengaku sbg bapaknya orang yg kerasukan. Tak hanya itu, iapun memanggil adik2 dan kakak2nya orang yg kerasukan. Lalu ia minta itu dan ini.
" Hai pendusta, kau tak pantas merintah2 manusia. Yang pantas itu aku yg merintah kamu!"
" Apa yang kau inginkan?", tanyanya.
" Aku ingin kau keluar dan tak mengganggu acara hajatan keluarga ini ! tegasku.
Tapi ia tetap tak mau keluar dan tetap mengaku sbg ayahnya orang yg kerasukan. Bahkan ia tetap gak mau mengaku sebagai makhluq jin. Lalu aku katakan sambil memijit urat besar dileher kiri orang yg kerasukan tsb.
" Kalau begitu, aku akan memohon do'a kpd Allah spy Ia membongkar kebohonganmu. Dan dengar, aku akan membacakan ayat2 Ilahi !"
Setelah berkata spt itu, ia melotot. Lalu aku bacakan; " fain aamanu bimitsli maa amantum bihi, faqodih tadao. Fain tawalao fainnamahuh fii syikoq ( Maka Jika mrk beriman sebagai mana kamu beriman, sungguh mrk telah mendapat petunjuk. Tapi jika mrk berpaling, sesungguhnya mrk berada dlm permusuhan (denganmu). Maka Allah mencukupkan engkau( Muhammad) thd mereka ( dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. al Baqarah;137). Setelah itu, aku bacakan surat alfatihah dan ayat kursyi, dan tsk lama kemudian, muntahlah sang tetangga tsb sambil berteriak; " Ampunn...panas !"
" Kini aku ingin bertanya lagi, masihkah kamu mengaku sebagai ayahnya orang ini?", pancingku.
" iya...iya...iyaaaa..!"
" Iya apa?", tegasku.
" iya aku ini jin. Ampun..aku mau keluar!"
"Bagus lah kalau begitu." Kataku.
Lalu aku mengurut perutnya sambil ditarik keatas menuju mulutnya. Berbarengan dengan muntahan, si jin tersebut ahirnya keluar. walhamdulillah.
Setelah itu, aku sampaikan nasihat kpd keluarganya supaya mereka tak percaya dengan pengakuan2 jin yg suka ngaku sebagai karuhun (leluhur), atau bahkan wali. Lewat bukti yg mereka saksikan sendiri, ahirnya mereka percaya dengan nasihatku. Padahal sebelumnya, mrk suka tutup telinga dengan nasihat2 ku.
Demikian, semoga bisa menjadi pelajaran yg berharga. Akhirulkata, barokallahufikum, wassalamu'alaikum.