Ruqyah Jam'iyyah Thabib Aswaja
Segala puji hanya bagi Allah Ta'ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, serta keluarga, para sahabat dan pengikut beliau sampai hari kiamat.
Sehat dan sakit sudah menjadi hiasan hidup manusia. Bila seorang muslim sakit, ia diperintahkan untuk mencari kesembuhan. Karena, tidaklah seseorang terkena penyakit melainkan Allah telah menciptakan obat bagi kesembuhannya, kecuali penyakit tua dan kematian. Rasulullah bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Allah tidak menurunkan penyakit, melainkan menutunkan obat untuknya. (HR. Bukhari)
Seluruh penyakit yang menimpa manusia tidak terlepas, dari liga jerus berikut :
1. Renyakit-penyakit jasmani yang bisa dilihat dan dirasa.
2. Renyakit-penyakit maknawi: jiwa, akal, atau hati.
3. Penyakit-penyakit ruhani (syaithaniyah), seperti penyakit Ain (tatapan mata jahat), kesurupan dan sihir.
Salah satu alternatif pengobatan yang diperintahkan dan dipraktikkan Rasulullah dan para sahabat adalah rugyah.
Sebagian para ulama menjelaskan, pengobatan Nabi & untuk orang-orang sakit ada tiga macam :
Pertama : dengan doa-doa ilahi (rugyah-rugyah syar'i).
Kedua : obat-obat alami: madu, habbatus sauda', air Zamzam, dan minyak zaitun.
Ketiga : gabungan dua unsur: membaca Al-Ouran di air dan minyak zaitun. Merugyah adalah amal shalih yang mulia, lantaran bisa memberikan manfaat bagi orang yang sakit.
Nabi bersabda:
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ
Siapa di antara kalian yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya, maka lakukanlah” (HR. Muslim)
Namun demikian, sekarang banyak praktik rugyah yang melanggar aturan syariat dengan bacaan-bacaan dan tatacara yang aneh-aneh, yang mencampurkannya dengan praktik klenik dan perdukunan demi mengeruk keuntungan duniawi. Sementara itu, mereka mengklaim melakukan rugyah syar'i.
Dari hati ke hati
Ilmiah Alami Ilahiyah