BIHAEBATI UMAR FARUQ, ISLAMIKAH ?
MEMBACA DO'A
"BIHAEBATI UMAR FARUQ, ISLAMIKAH ?
RUQYAH MOJOKERTO
PERTANYAAN
Asalamualaikum,
Kepada cak subur konsultasi terapi gangguan jin. Saya seorang paramedis yang sering behadapan dengan pasien. dimana sering dijumpai pasien dengan
pemeriksaan lengkap tidak didapati abnormal [tidak ada penyakit] namun sipasein merasakan penderitaan penyakit-penyakit fisik, seperti perasaan tidak enak dan sebagainya.
baru-baru ini saya mengikuti pelatihan pengobatan spiritual yang dibimbing oleh seorang doktor yang lama bergelut di sebuah tarekat.
metode pengobatannya menggunakan kunci'' degan kuasa tuhan dan kehendak allah" lalu meniupkan air putih [aqua] dengan membaca "bihaebati umar faruq"
41 kali menggunakan 9 lembar daun kelor dan 9 lembar daun sirih dicampur kedalam air,
gunanya untuk mengobati kesurupan dan sanet.
1''pengobatan yang menggunakan kalimat "bihaebati umar faruq" tidak bertentangan degan pengobatan islami ? mohon penjelasamn.
2"mengunakan sensasi daun kelor dan daun sirih untuk mengusir jin dan santet yang didahiului degan kata kunci "dengan kuasa dan kehendak allah'' apakah tidak bertentangan dengan syariat islam ?
3"mohon penjelasan tatacara penggunaan kaset ruqyah ?
DAUN SIRIH DAUN KELOR
Jawaban ;
wa’alaikum salam warahmatullah wabarakahtuh,
Mudah-mudahan saudara tetap dalam keadaan sehat wal afiat, saya sangat gimbira sekali atas cerita pengalaman dan pertanyaan dari bapak yang berada jauh di
sana. “ Semopga dengan pertanyaan bapak ini akan memberikan tambahan pengetahuan kepada kita semua serta kesadaran untuk menapaki jalan hidup kita yang sesui dengan Al Qur’an dan As Sunnah.
Penggunaan kalimat ‘bihaebati umar faruq’’ jelas tidak ada tuntunnanya dalam syariat islam yang hanya menjadikan Al Qur’an dan Assunnah sebagai sumbernya,
Arti kalimat tersebut “Dengan kemulian atau kebesaran umar faruq’’ jadi hal ini termasuk pada tawasul [berperantara ] yang tidak boleh.
Tawasul yang di perbolehkan dalam syariat islam ada dua , yaitu tawasul dengan amal sholeh sendiri dan tawasul dengan mohon do’a kepada orang lain yang sholeh yamng masih hidup.
Sebagaimana bisa kit abaca dalam kitab fatawa Muhimmah juz 100. Dijelaskan ada 3 bentuk tawasul dengan beriman kepada-MU misalnya ;ya allah aku beriman
kepadaMu dan beriman kepada rosulMu. Kedua Tawasul dengan doanya Rosulullah semasa hidupnya. Ketiga tawasul bid.ah yaitu tawasul dengan ‘jahnya’ [kedukannya].
Di bawah ini cuplikan nash yang ada dalam kitap Fatawa Muhimmah “Jika bertawasul dengan kedudukan Rosulullah termasuk bid’ah.
Begitu juga bertawassul dengan kemuliyaan umar farruq.”
Adapun penggunaan dedaunan seperti daun kelor dan daun sirih yang dipergunakan sebagai ramuan yang mengandung zat untuk membersihkan darah maka hal
itu tidak bermasalah, karena jin itu berjalan-jalan dalam tubuh manusia melalui pembuluh darah.jika kotoran-kotoran yang ada di darah bersih,akan membuat jin
betah lama disitu. Sama dengan pengobatan menggunakan habbahsaudah’ yang dimakan pasein,Namun jika dedaunan tadi dimaksudkan sebagai persyaratan
atau memenuhi permintaan jin, itu yang tidak di perbolehkan. Sedangkan kata kunci ‘’dengan kuasa dan kehendak allah’’ dilihat secara bahasa Indonesia mungkin
tidak ada persoaalan tetapi kalau di embel-embelli dengan kata kunci berarti telah ada sesuatu yang dirahasiakan biasanya semacam syarat.
Bacaan seperti itu juga bukan bacaan ruqyah. Karena ruqyah itu harus dari al Qur’an dan Hadist dengan bahasa aslinya yaitu bahjasa arab, tidak dengan
terjemahan. Sebagai orang islam dengan bahasa arab tentu akan lebih member kekuatan makna yang terkandung didalamnya. Jadi jangan pakai katakunci itu.
Bacalahlah ayat-ayat al Qur’an dan doa-doa dari rosulullah SAW.
Mengenai cara menggunakan kaset untuk terapi ,ketahuilah bahwa kaset itu bukan benda keramat yang harus mendapat perlakuan khusus seperti “zimat”
Kaset hanya sebagai alat bantu untuk menyimpan suara bacaan ayat-ayat al Qur’an sehingga memudahkan bagi orang yang belom mampu membacanya dengan benar,Jangan sampai kaset itu menjadi media syetan untuk menjerumuskan kita.
sedangkan cara menggunakannya kita berpedoman pada akhlak dan adab seperti kita mendengarkan ayat-ayat al Qur’an yang di bacakan kepada kita.
Tehnisnya ; berwudhu, berbaring terlentang ,dekap mushaf di dada, dengarkan saja, putar tape dengan keras atau pakai headphone, jika ada gerakan-gerakan
[reaksi] baca istigfar atau hasbunnallah,
Selalu bertawakallah kepada allah.