by ustad ; Perdana Akhmad,S.Psi
Halaman 87-88
Contoh ketiga: inikalau dihubungkan dengan pelaksanaan para ruqyah ialah : dengan dominasi indera hayal dan melalui indera pendengaran, apa yang didengar itu menarik manusia untuk mendekati dimensi jin. Saat itulah jin yang sudah menunggu langsung menarik kesadaran manusia masuk ke dalam wilayah dimensinya. Dalam kaitan ini, tanpa harus diperdengarkan ayat-ayat al-Qur’an pun, tetapi hanya dengan sekadar mendengar suara air yang menetes atau air mengalir manusia bisa memasuki dimensi jin. Manusia yang berhasil memasuki dimensi jin tidak harus mengalami penderitaan dengan menjerit-jerit dan muntah-muntah bahkan dengan kencing di tempat. Dengan latihan yang terbimbing dan terjaga, melalui suara air tersebut, manusia dengan izin Allah dapat memasuki wilayah dimensi jin dengan nikmat bagaikan sedang mengadakan perjalanan menuju alam surga buatan.
Bantahan kami :
Kegilaan dan kesintingan apa lagi yang dikatakan Kyai “Sufi” sesat dan menyesatkan ini! Sesungguhnya kepribadian Kyai sesat ini adalah selain ahlus syirik, bid’ah, khurafat juga seorang yang munafik kelas berat. Apa Kyai sufi ini tidak malu kepada Allah dengan menyebut Insya Allah “dengan izin Allah” untuk dapat memasuki wilayah dimensi jin dengan nikmat bagaikan sedang mengadakan perjalanan menuju alam surga buatan.
Wahai Kyai sesat! Dimana letak nikmatnya masuk dimensi jin setelah anda khusyuk meditasi pada suara air yang menetes atau air mengalir!
Apa yang anda maksud dengan syurga buatan yang didapat ketika anda khusyuk meditasi pada suara air yang menetes atau air mengalir! Anda ini bagaikan tukang mabuk yang lagi fly menghisap ganja! Dan memang sesungguhnya setiap sufi adalah tukang mabuk yang paling suka memasuki dimensi syetan! Kegilaan ini mereka dapatkan ketika mereka berdzikir dengan ucapan bagaikan orang gila,
Wahai Kyai sesat, siapa yang melatih anda dengan terbimbing dan terjaga!