Muhammad Faizar
Bismillahirrahmaanirrahiim...
Rekaman singkat ini adalah bukti nyata kesombongan para syaithan terhadap ayat-ayat Allah...
Kita bisa menyaksikan jin-jin fasiq yg mengalihkan bacaan ayat2 al-Qur'an dgn suara-suara nyanyian yg sengaja dikeluarkan melalui mulut orang yg mereka rasuki...
Namun tentunya usaha mereka hanya sia-sia belaka...
Para syaithan tdk bisa menguasai mulut korban scara keseluruhan.. Mereka hanya mampu bersuara dan memainkan lidahnya keluar masuk seperti anjing...
Pemandangan yg demikian ini sama persis dengan perumpamaan yg telah Allah firmankan dalam surat Al-A'raaf ayat 176 di juz 9,
yg mana Allah Ta'ala mengumpamakan keadaan orang kafir spt anjing yg menjulur-julurkan lidahnya ketika diperingatkan dgn ayat-ayat Allah yg agung...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ولو شئنا لرفعناه بها ولكنه أخلد إلي الأرض و اتبع هواه فمثله كمثل الكلب إن تحمل عليه يلهث أو تتركه يلهث ذلك مثل القوم الذين كذب بأياتنا فاقصص القصص لعلهم يتفكرون
"Dan kalau Kami menghendaki, Kami akan benar2 meninggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kpada DUNIA dan menuruti HAWA NAFSU-nya yg rendah.. Maka perumpamaannya bagaikan seekor anjing yg jika kamu menghalaunya, dia mengulurkan lidahnya, namun jika kamu membiarkannya dia juga tetap mengulurkan lidahnya.. Demikian itulah perumpamaan orang2 yg mendustakan ayat2 Kami.. Maka ceritakanlah (kpd mereka) kisah2 itu agar mereka berfikir.."
(Al-A'raaf : 176 juz 9)
Maha benar Allah dgn segala firman-Nya...
Jin pembangkang itu benar2 menjulurkan lidahnya sambil bernyanyi seakan-akan memperlihatkan kpd kami bahwa dia tdk mempan dibacakan ayat al-Qur'an...
Namun, di saat pembangkangannya sudah memuncak (lihat menit ke 05:21), saya teteskan air mineral ke arah mulutnya sambil membaca surat Ad-Dukhaan ayat 43-59..
*mohon maaf jika bacaan quran saya tdk terdengar
Ayat tsb menceritakan ttg makanan para pendosa di neraka kelak, yaitu buah Zaqqum yg melelehkan dan mengeluarkan segala isi perut..
Dan alhamdulillah, stelah beberapa tetes dia berhenti menyanyi lalu kemudian muntah2...
Ketika tersadar beliau bercerita pada saya bahwa saat itu bliau memang sedang dirundung masalah keduniaan yg membuatnya sering melamun dan lebih cenderung kpd hawa nafsunya...
Di saat kelalaian itulah syaitan dgn sangat mudahnya menguasai manusia dan menjadi teman setianya..
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ومن يعش عن ذكر الرحمن نقيض له شيطانا فهو له قرين
"Barangsiapa yg berpaling dari mengingat Allah, maka Kami akan mengikatkan syaitan baginya, dan syaitan itulah yg menjadi teman setianya.."
(QS.Az-Zukhruf ayat 36 juz 25)
Semoga kita selalu dilindungi Allah dari sgala kejahatan makhluk-Nya...
Aamiiin...
~Kesimpulan :
1.Jin terkadang membuat suara2 atau tingkah2 aneh untuk menyulut emosi peruqyah, maka tetaplah tenang dan tetap mohon kpd Allah agar terus membimbing kita pada solusi yg terbaik..
2.Jin sering memperlihatkan kpd peruqyah seakan-akan dirinya tak mempan dibacakan ayat al-quran.
Maka tetaplah yakin bahwa tak ada satu kekuatan pun yg dpt melampaui kekuatan Allah yg terkandung di dalam ayat2-Nya ...
3.Setiap ayat al-Qur'an mempunyai "kode" rahasia yg membuat musuh2 Allah tak berdaya,,, maka bacalah ayat yg berkaitan dgn tujuan kita...
(Misal, dgn membaca ad-dukhaan sambil berdoa agar air yg dibacakan dirubah oleh Allah sbg sesuatu yg sangat menyiksa syaithan, tak perlu disebutkan apa "sesuatu" yg dimaksud, krn Allah jauh lebih tau apa yg membuat syaithan lebih tersiksa)
4.Bacaan ruqyah bisa dibaca dgn suara keras dan bisa jg dgn suara pelan,asal doanya bersumber dari al-Qur'an dan as-sunnah maka hal itu tak masalah...
Namun, jika baru dikenal sbg peruqyah atau baru meruqyah di daerah yg masih asing terhadap ruqyah, maka lebih dianjurkan utk membacanya dgn suara keras supaya tdk menimbulkan fitnah...
~Mengapa para peruqyah dari ARSYADA lebih sering membaca pelan???
Apa landasannya ???
Beberapa orang ada yg pernah menanyakan hal ini pada saya, maka landasan kami adalah dari apa yg telah dikatakan al-Hafidz Ibnu Hajar al-'Asqolany dlm Fathul Bari ketika mensyarah sebuah hadits berikut :
ﻛﻨﺎ ﻣﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻜﻨﺎ ﺇﺫﺍ ﺃﺷﺮﻓﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻭﺍﺩ ﻫﻠﻠﻨﺎ ﻭﻛﺒﺮﻧﺎ ﺍﺭﺗﻔﻌﺖ ﺃﺻﻮﺍﺗﻨﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﺭﺑﻌﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻓﺈﻧﻜﻢ ﻻ ﺗﺪﻋﻮﻥ ﺃﺻﻢ ﻭﻻ ﻏﺎﺋﺒﺎ ﺇﻧﻪ ﻣﻌﻜﻢ ﺇﻧﻪ ﺳﻤﻴﻊ ﻗﺮﻳﺐ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﺍﺳﻤﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺟﺪﻩ
"Kami pernah bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam (dalam perjalanan)...
Jika kami mendaki bukit maka kami bertahlil dan bertakbir hingga suara kami meninggi...
Maka Nabi shalallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri-diri kalian, karena sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan juga tidak hadir...
Sesungguhnya Dia yang Maha berkah namanya dan Maha tinggi kemuliaannya dekat dengan kalian dan Maha mendengar.."
Ibnu Hajar al-'Asqolany mensyarah hadits tsb :
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻄﺒﺮﻱ : ﻓﻴﻪ ﻛﺮﺍﻫﻴﺔ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺼﻮﺕ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ، ﻭﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﻋﺎﻣﺔ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﺍﻧﺘﻬﻰ
"At-Thabari berkata:
"Dalam hadits ini terdapat keterangan dibencinya meninggikan suara ketika berdoa dan berzikir dan dgn ini segenap ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi'in berpendapat.."
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ادعوا ربكم تضرعا و خفية انه لا يحب المعتدين
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yg lembut.. Sesungguhnya Allah membenci orang2 yg melampaui batas.."
(QS.Al-A'raaf ayat 55 juz 8)
Ini landasan meruqyah dgn suara pelan, sedangkan landasan2 yg bersuara keras pun sama2 shahih dan kuat..
Tak ada pengharusan utk dibaca pelan dan tak ada pengharusan dibaca keras... Smua fleksibel tergantung keadaan yg ada...
Maka hal ini disampaikan agar kita bisa lebih menghargai saudara seperjuangan yg berbeda pemahaman dgn kita...selama perbedaannya tdk menyimpang dari syariat islam...
Wafaqanallah wa iyyakum fiimaa yuhibbu wa yardho...
https://www.facebook.com/video.php?v=742242365864210