Bolehkah mendinginkan makanan / minuman dengan kipas angin
Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan larangan meniup makanan atau minuman. Diantaranya,
1. Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﺷَﺮِﺏَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓَﻼَ ﻳَﺘَﻨَﻔَّﺲْ ﻓِﻲ ﺍﻹِﻧَﺎﺀِ، ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﺨَﻼَﺀَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﺫَﻛَﺮَﻩُ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻪِ …
Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153).
2. Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ,
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻧَﻬَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﺘَﻨَﻔَّﺲَ ﻓِﻲ ﺍﻹِﻧَﺎﺀِ ﺃَﻭْ ﻳُﻨْﻔَﺦَ ﻓِﻴﻪِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Fakta ilmiah tentang larangan meniup makanan/minuman
Subbahanallah. Dalam Islam, kebiasaan ini tidak dibenarkan oleh Nabi sekitar 14 abad lalu atau sekitar tahun 550an masehi. Ternyata, larangan tersebut mengandung hikmah dalam ilmu pengetahuan yang baru diteliti di era kontemporer-modern sekarang ini.
Bahaya asam karbonat
Fakta ilmiah pertama, bahwa bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksia atau CO2 (udara yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3.
Nah jika senyawa kimia ini masuk ke dalam perut kita bisa menyebabkan penyakit jantung. Bagaimana? Masih ingin meniup minuman panas?
Partikel berbahaya
Di dalam mulut kita terdapat partikel berbahaya. Apakah itu? Sisa-sisa makanan dalam mulut akan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap. Bau ini apabila ditiupkan dalam air panas yang akan kita minum, maka akan menempel dan sangat tidak baik jika kita minum lagi.
Mikro organisme
Selain itu, di dalam mulut terdapat mikro organisme tak kasat mata yang bersifat mutualisme (baik) dan juga ada yang patologi (buruk). Maka, makhluk kecil tak kasat mata dalam mulut akan menempel pada makanan panas apabila kita tiup dan kemudian masuk ke dalam perut. Bukankah ini berbahaya?
Memperhatikan alasan yang disampaikan oleh An-Nawawi dan Ibnul Qoyim tentang mengapa kita dilarang meniup makanan, bisa kita simpulkan bahwa menggunakan kipas dalam hal ini dibolehkan. Dengan syarat, kipas yang digunakan bukan kipas yang berdebu, yang kotor, sehingga justru menyebarkan penyakit pada makanan atau minuman.