Cara Ruyah Rumah dan jangan percaya sama peruqyah abal-abal
Perlu waspada kepada peruqyah yang masih bisa melihat yang ghaib karena ada indikasi masih terkena gangguan jin ,sudah sering kita lihat banyak peruqyah yang tidak syar' i namun mengaku syar'iyyah sehingga banyak mendustakan para pasen serta hanya mencari sensasi saja.
Peruqyah yang kita kenal di dumay pun banyak yang tidak syariyyah namun mereka mengaku ruqyah nya syariyyah ,sampai sampai ngaku bisa melihat bayangan , sisik yang ghaib / menampakan , mereka tidak sadar klo itu gangguan jin, di anggap sebuah keistimewaan/ kelabihan yang di berikan oleh Allah , anak indigo pun mereka yakin itu kelabihan yang di berikan oleh Allah ,namun itu adakah makar syaiton yang di tujukan kepada Bani Adam sehingga mereka terlena dan lupa diri.
Allah memerintahkan kepada NabiNya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada manusia bahwa tidak ada seorangpun di bumi maupun di langit yang mengetahui ilmu ghaib kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya orang yang mengaku mengetahui ilmu yang ghaib, maka ia telah mendustakan Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang khabar ini.
Kita tanyakan kepada mereka : Bagaimana mungkin kalian mengetahui yang ghaib, sedangkan Nabi saja tidak mengetahui ? Apakah kalian lebih mulia daripada Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam ? Jika mereka menjawab : “Kami lebih mulia daripada Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka mereka telah kafir karena ucapan itu. Jika mereka mengatakan : Bahwa Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih mulia, maka kami katakan : Kenapa Rasul tidak mengetahui yang ghaib, sedangkan kalian mengetahui ? Allah berfirman.
“Artinya : (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridahiNya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan belakangnya” [Al-Jin : 26-27]
Kali ini lakukan ruqyah rumah sendiri dari pada menyuruh peruqyah yang abal abal sehingga tidak akan menjadi fitnah
( Peruqyah Abal-abal )
Lakukan ruqyah rumah mandiri :
1. Meng-ucapkan salam ketika masuk rumah dan banyak berzikir, baik di rumah ada orang atau tidak.
Al-Imam An-Nawawi t berkata, “Disenangi seseorang mengucapkan bismillah dan banyak berzikir kepada Allah l serta mengucapkan salam, sama saja apakah dalam rumah itu ada manusia atau tidak, berdasarkan firman Allah l:
“Apabila kalian masuk ke rumah-rumah maka ucapkanlah salam (kepada penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri-diri kalian sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik.” (An-Nur: 61) [Al-Adzkar, hal. 25]
2. Berzikir kepada Allah l ketika makan dan minum.
Jabir bin Abdillah c berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah n bersabda:
ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺑَﻴْﺘَﻪُ ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋِﻨْﺪَ ﺩُﺧُﻮْﻟِﻪِ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻃَﻌَﺎﻣِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ : ﻻَ ﻣَﺒِﻴْﺖَ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻻَ ﻋَﺸَﺎﺀَ . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺬْﻛُﺮِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋِﻨْﺪَ ﺩُﺧُﻮْﻟِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ : ﺃَﺩْﺭَﻛْﺘُﻢُ ﺍﻟْﻤَﺒِﻴْﺖَ . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﻳَﺬْﻛُﺮِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋِﻨْﺪَ ﻃَﻌَﺎﻣِﻪِ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﺩْﺭَﻛْﺘُﻢُ ﺍﻟْﻤَﺒِﻴْﺖَ ﻭَﺍﻟْﻌَﺸَﺎﺀَُ
Apabila seseorang masuk ke rumahnya lalu ia berzikir kepada Allah saat masuknya dan ketika hendak menyantap makanannya, berkatalah setan, “Tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam.” Bila ia masuk rumah dalam keadaan tidak berzikir kepada Allah ketika masuknya, berkatalah setan, “Kalian mendapatkan tempat bermalam.” Bila ia tidak berzikir kepada Allah ketika makannya, berkatalah setan, “Kalian mendapatkan tempat bermalam sekaligus makan malam.” (HR. Muslim no. 5230)
3. Banyak membaca Al-Qur’an dalam rumah
Al-Qur’anul Karim akan mengharumkan rumah seorang muslim dan akan mengusir para setan. Abu Musa Al-Asy’ari z mengabarkan dari Nabi n:
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﺄَﺗْﺮُﺟَّﺔِ، ﺭِﻳْﺤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ . ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَﺓِ، ﻻَ ﺭِﻳْﺢَ ﻟَﻬَﺎ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﺣُﻠْﻮٌ . ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﺮَّﻳْﺤَﺎﻧَﺔِ، ﺭِﻳْﺤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻣُﺮٌّ . ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻖِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻻَ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟْﺤَﻨْﻈَﻠَﺔِ، ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻬَﺎ ﺭِﻳْﺢٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻣُﺮٌّ
“Permisalan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah atrujah, baunya harum dan rasanya enak. Permisalan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya namun rasanya manis. Adapun orang munafik yang membaca Al-Qur’an permisalannya seperti buah raihanah, baunya wangi tapi rasanya pahit. Sementara orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hanzhalah, tidak ada baunya, rasanya pun pahit.” (HR. Al-Bukhari no. 5020 dan Muslim no. 1857)
4. Membaca surah Al-Baqarah dalam rumah
Bila engkau merasa di rumahmu demikian banyak masalah, tampak banyak penyimpangan dan anggota-anggotanya saling berselisih, maka ketahuilah setan hadir di rumahmu, maka bersungguh-sungguhlah mengusirnya. Bagaimanakah cara mengusirnya? Rasulullah n memberikan jawabannya dengan sabda beliau:
ﺇِﻥَّ ﻟِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺳَﻨَﺎﻣًﺎ، ﻭَﺳَﻨَﺎﻡُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺳُﻮْﺭَﺓُ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺳَﻤِﻊَ ﺳُﻮْﺭَﺓَ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﺗُﻘْﺮَﺃُ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻘْﺮُﺃُ ﻓِﻴْﻪِ ﺳُﻮْﺭَﺓُ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ
“Sesungguhnya segala sesuatu ada puncaknya (punuknya) dan puncak dari Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah. Sungguh setan bila mendengar dibacakannya surah Al-Baqarah, ia akan keluar dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah tersebut.” (HR. Al-Hakim, dihasankan Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no. 588)
5. Banyak melakukan shalat nafilah/sunnah di rumah
Ibnu Umar menyampaikan bahwa Nabi n bersabda:
ﺍﺟْﻌَﻠُﻮْﺍ ﻣِﻦْ ﺻَﻼَﺗِﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮْﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺨِﺬُﻭْﻫَﺎ ﻗُﺒُﻮْﺭًﺍ
“Jadikanlah bagian dari shalat kalian di rumah-rumah kalian, dan jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Al-Bukhari no. 432 dan Muslim no. 1817)