SERANGAN BALIK TERHADAP PERUQYAH
Ustad : Agustama DS
Saya beberapa kali sering membaca status orang tentang para peruqyah. Beberapa status orang (pasien) yg membandingkan peruqyah bertarif dgn yg tidak bertarif, bahkan diharapkan gratis. Bagi saya yg telah menggeluti ruqyah, status tersebut sah2 saja, sesuai dgn pengetahuan si pasien tersebut.
Saya teringat, ketika lebih 10 th yg lalu, awal menggeluti ruqyah bersama teman2 saya. Kami selalu saling meruqyah setelah menerapi pasien karena ternyata penyakit si pasien berpindah kepada kami. Bahkan, pernah beberapa kali ketika saya dimintai tolong untuk membantu ruqyah, saya sudah terkena serangan balik lebih dahulu. Kemudian muncul pro & kontra tentang ruqyah, akhirnya saya mundur dari dunia ruqyah.
Kemudian saya menggeluti wirausaha. Ternyata, walaupun saya sudah jarang menerapi pasien. Ternyata pasien saya sendiri adalah keluarga saya. Disitulah akhirnya ilmu ruqyah saya tetap saya praktekan. Sering saya berhadapan dengan sihir2 yang mengenai usaha saya, bahkan anak & istri saya. Ternyata, setiap saya meruqyah, usaha, anak & istri saya, baru kemudian saya yg terkena sihir. Akhirnya saya ajarkan istri saya untuk meruqyah. Hasilnya adalah, ketika saya menerapi istri, serangan balik ke saya, demikian pula sebaliknya.
Saya mulai berani kembali untuk menerapi orang lain, 3 tahun yg lalu setelah saya bertemu & mengikuti kajian2 ruqyah yg dilakukan ust. Perdana Akhmad Lakoni, ust Adam Amrullah ust. Subur Diaul Haq II ust. Nuruddin Al Indunissy, ust. Asep Wahyudin, Ust. Syuhada Hanafi, ust. Dhani, & banyak lagi ust.2 lain yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Sudah banyak waktu & biaya yg saya lakukan untuk mengkaji kembali ilmu ruqyah.
Saya banyak berdiskusi dengan ustadz2 yg paham dengan dunia ruqyah, & banyak mereka akui bahwa serangan balik terhadap peruqyah itu selalu ada, bahkan mengancam jiwa. Itulah yg pernah saya hadapi juga. Saya pernah kena serangan balik setelah meruqyah mengalami lumpuh selama 1 bulan, sulit bangun dari tempat tidur selama 1 minggu, bahkan pernah kena serangan balik sulit bangun selama 2 minggu. Pernah lebih aneh setelah meruqyah dari rumah pasien, ban saya kempes 2 kali dalam sehari, padahal dicek tambal ban tidak ada yg bocor, lebih aneh lagi, pernah ban belakang saya tiba2 bisa ke kiri & ke kanan sendiri, & banyak hal lagi.
Saya hanya ingin menyampaikan bahwa peruqyah pun memiliki resiko yg sama seperti pasien. hargai yang terbaik peruqyah semampunya ......