Ustad Syamsul Arifin Elt-Shobara
AMBIL HIKMAHNYA
ada seorang pemuda yang minta diruqyah, ketika saya tanya apa keluhannya? dia menjawab " saya sangat malas untuk bekerja, bahkan seperti putus asa" saya tanya lagi apa kira2 penyebabnya?
Pasti adanya masalah itu karena adanya sebab? dia mulai menjawab dengan terisak2 menangis, ustadz saya banyak dosa apakah masih mungkin Allah mengampuni saya? sebelum saya menjawab saya tanya lagi, apa sebenarnya yang sudah anda lakukan? dia menjawab " saya telah melakukan perbuatan dosa kaum Nabi lut" saya tanya lagi mengapa anda bisa melakukan itu?
Dia menjawab sejak saya mulai balig saya sering kecanduan onani, saya ingin sekali berhenti dari perbuatan itu dan ahirnya saya berobat ke tukang pijat laki2 yang awalnya dipijit biasa, yang kemudian dia sarankan agar saya datang kerumahnya untuk melaukan ritual, saya disuruh makan kemenyan dan bunga kantil,
Setiap malam jum'at saya harus datang ke dia untuk ritual.. karena ingin sembuh sayapun nurut saja, tapi ahirnya tanpa terasa dan tanpa diduga saya tidak bisa melawannya dan menghindar ketika diajak berbuat keji itu sampai lama2 saya ketagihan...
Saya takut ustadz, saya tahu itu dosa sangat besar, mungkinkah Allah masih mengampuni saya?
saya jawab, Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada hamba2-Nya yang mau bertaubat, teguhkan tekadkan anda untuk bertaubat, syaratnya anda menyesal, mohon ampun, janji tidak mengulangi dan perbanyak berbuat baik untuk mengganti perbuatan2 buruk di masa lalu.
Allah berfirman " Katakanlah, “Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa* semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.(QS. Az-Zumar: 53)
dia saya suruh perbanyak istigfar dan ruqyahpun dimulai, dia bereaksi muntah lendir sangat banyak dan Alhamdulillah katanya badan terasa ringan dan hati jadi tenang...
pelajaran:
1. jangan membiasakan diri berbuat dosa
2. jangan asal berobat yang ahirnya terjerumus ke dalam maksiyat dan kesyirikan
Wallahu a'lam