WAHAI PARA PERUQYAH DAN PASIEN JANGAN TERLALU TERPENGARUH PADA ORANG TERTENTU ATAU
PENDAPATNYA
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى آله واصحابه أجمعين: أما بعد:
Saya melihat sebagian peruqyah itu terpengaruh sekali bahkan bisa dikatakan sudah dibatas kewajaran didalam memegang atau mengikuti pendapat kelompoknya.Demikian juga seorang pasien begitu ingin di ruqyah oleh peruqyah terkenal hingga rela antri sampai datang gilirannya untuk ditangani oleh peruqyah terkenal tersebut.
Sikap peruqyah diatas berdampak pada cara mereka menentukan jenis penyakit pasien.Penentuannya disesuaikan atau didasari oleh cara seseorang yang mereka anggap panutan didalam meruqyah.Peruqyah semacam ini hanya seorang yang ikut-ikutan dan pemalas.Demikian juga pasien yang hanya bersedia bahkan mengejar-ngejar peruqyah tertentu,maka saya yakin dia tidak akan sembuh-sembuh karena ketergantungannya bukan lagi kepada Allah tapi ketergantungannya kepada manusia.
واذا مرضت فهو يشفين
"Dan apabila saya sakit,maka Dialah yang menyembuhkanku"(Al-Syua'raa:80).
Pasien seperti ini seharusnya belajar bagaimana dia bisa menangani dirinya sendiri.
Kedua contoh diatas tentu sudah keliru.Seorang peruqyah itu seorang yang memiliki pandangan yang didasari oleh apa yang terjadi dan keadaan dilapangan berupa lingkungan yang mengelilingi keadaan tersebut.Yang harus dilakukan adalah mengkaji kasus-kasus dilapangan secara keilmuan,tepat,sistematis,dandisesuaikan dengan setiap keluhan pasien dan keadaannya.Dengan demikian,maka seorang peruqyah itu bisa mendapatkan kepercayaan dari pasien maupun keluarga pasien.
Untuk mendapatkan status sebagai seorang peruqyah itu mereka anggap gampang.Cukup hafal beberapa ayat Alquran,belajar tehnik-tehnik dari youtube,atau sms peruqyah dan tanyakan suatu cara meruqyah.Setelah itu menyebarkan alamat,no telpon lengkap dengan poto profil di berbagai media sosial dan pasien mulai menghubunginya.Jadilah dia disebut ustadz sekaligus roqy.Naah...gampang kan??
Memang ruqyah itu milik semua orang tapi caranya bukan seperti itu,tapi meruqyah itu ada ilmu-ilmu yang harus dipelajari tidak cukup sehari atau dua hari,atau sekali ikut pelatihan sudah merasa puas.Jangan terpaku hanya pada bagaimana cara meruqyah saja,tapi yang prinsif adalah sudahkah anda mengetahui tentang aqidah,fiqih,tafsir,dll?
Tulisan ini bukanlah untuk membuat yang baru mulai belajar ruqyah menjadi patah semangat justru tulisan ini dimaksudkan agar giat didalam menuntut ilmu untuk menjadi senjata ampuh didalam mengalahkan musuh kita yaitu setan yang terkutuk.
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiin.
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى واعلم.
Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki