CARA MENGETAHUI ORANG YANG MELEMPARKAN 'AIN
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله و بعد:
Ada keadaan dimana kita bisa mengetahui siapa sebenarnya orang yang melemparkan 'ain, dan keadaan ini bisa membantu kita dalam melakukan tuduhan pada orang tersebut yaitu:
1.Orang yang terkena 'ain ingat temannya atau keluarganya telah membicarakan dirinya dan memujinya tanpa memberkahinya.
2.Orang yang terkena 'ain merasa antipati,ingin menghindari,atau lari dari orang tertentu padahal tidak ada permusuhan atau tidak ada masalah yang terjadi dengan orang tersebut.Jadi cuma merasa kurang enak saja terhadapnya.Menyebut atau ingat namanya saja langsung sesak atau mual.
3.Orang yang terkena 'ain dikasi tau oleh orang lain bahwa si fulan telah memujinya tanpa memberkahi.Jadi ke tiga keadaan tersebut diatas masuk pada daftar orang-orang yang patut di curigai/dituduh.
Timbul pertanyaan apa itu tidak termasuk prasangka buruk?Tentu itu tidak masuk pada prasangka buruk selama kita tidak menjelek-jelekkan orang yang kita curigai itu ditempat umum dengan kata lain berghibah.Dalil kita adalah hadits yang masyhur dan perhatikan kalimat yang ada dalam kurung yaitu:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ ، قَالَ : مَرَّ عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ بِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ ، وَهُوَ يَغْتَسِلُ فَقَالَ : لَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ ، وَلاَ جِلْدَ مُخَبَّأَةٍ فَمَا لَبِثَ أَنْ لُبِطَ بِهِ ، فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ فَقِيلَ لَهُ : أَدْرِكْ سَهْلاً صَرِيعًا,( قَالَ مَنْ تَتَّهِمُونَ بِهِ قَالُوا عَامِرَ بْنَ رَبِيعَةَ ) ، قَالَ : عَلاَمَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ ، إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ مَا يُعْجِبُهُ ، فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ ، فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ، وَرُكْبَتَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ ، وَأَمَرَهُ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ قَالَ سُفْيَانُ : قَالَ مَعْمَرٌ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ : وَأَمَرَهُ أَنْ يَكْفَأَ الإِنَاءَ مِنْ خَلْفِهِ.
“Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, ia berkata: Amir bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif ketika ia sedang mandi, lalu Amir berkata: Aku tidak melihat seperti hari ini; kulit yang lebih mirip dengan kulit wanita yang dipingit, maka tidak berapa lama kemudian Sahl terjatuh, lalu beliau dibawa kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, seraya dikatakan: “Selamatkanlah Sahl yang sedang terbaring sakit.” Beliau bersabda: (“Siapa yang kalian curigai telah menyebabkan ini?” Mereka berkata: “Amir bin Rabi’ah.”) Beliau bersabda: “Kenapakah seorang dari kalian membunuh saudaranya? Seharusnya apabila seorang dari kalian melihat sesuatu pada diri saudaranya yang menakjubkan, hendaklah ia mendoakan keberkahan untuknya.” Kemudian beliau meminta air, lalu menyuruh Amir untuk berwudhu, Amir mencuci wajahnya, kedua tangannya sampai ke siku, dua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiramkan bekas airnya kepada Sahl.” Berkata Sufyan, berkata Ma’mar dari Az-Zuhri: Beliau memerintahkannya untuk menyiramkan air dari arah belakangnya".(HR. Ibnu Majah dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, Shahih Ibni Majah: 2828).
وصل الله على محمد وأله وصحبه وسلم. والحمد لله رب العالمين.والله اعلى واعلم.