KOMPETENSI & KARAKTER
Kualitas manusia diukur dari dua buah point, yaitu Kompetensi dan Karakter, dimana keduanya harus berjalan beriringan dan seimbang.
Dalam dunia professional modern, kedua point di atas dikenal sebagai SKA yaitu :
1. Skill.
2. Knowledge.
3. Attitude.
Kompetensi sendiri diimplikasikan sebagai Skill dan Knowledge, sementara Karakter diimplikasikan sebagai Attitude.
Lalu apa sebenarnya definisi dari Kompetensi?
Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas, menyelesaikan masalah, dan termasuk juga menemukan solusi yang tepat secara komprehensif, sehingga kompetensi ini sifatnya linear.
Bagaimana dengan Karakter ?
Karakter secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sejumlah sifat yang menajdi perilaku sehari-hari untuk menjalankan peran sesuai dengan tanggungjawabnya. Tentu saja yang dimaksud dengan sejumlah sifat disini adalah sifat-sifat yang baik. Dan karakter merupakan sebuah siklus yang tidak berujung dan tidak berhenti.
Dalam analogi sederhana, Kompetensi dan Karakter dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kompetensi adalah Bangunan.
Karakter adalah Pondasi.
Maka, membangun rumah cukup hanya dalam waktu 3 (tiga) bulan, sedangkan membangun rumah tangga dibutuhkan waktu hingga akhir hayat.
Rumah bisa diwariskan, rumah tangga tidak bisa diwariskan.
Qolbun Neema, dalam hal ini, menjalankan organisasinya dengan meilihat dan mempertimbangkan kedua point tersebut, Kompetensi dan Karakter.
Kompetensi dapat diukur, kompetensi dapat dinyatakan lulus, kompetensi dapat memperoleh ijazah kelulusan, namun karakter tidak. Karena karakter tidak ada standar nilai kelulusannya.
Karakter bisa berubah setiap saat. Hari ini bila kita diberi uang Rp. 2 juta, maka karakter kita belum tentu sama bila besok kita diberi uang Rp. 2 milyar.
Itulah karakter, yang selalu berubah dan tidak ada nilai kelulusannya.
Maka untuk mencapai tujuan yang menjadi Visi dan Misi dari Qolbun Neema, seluruh anggota yang tergabung dengan Qolbun Neema selain harus memiliki Kompetensi yang disyaratkan tentu saja diapun harus memiliki Karakter yang menjadi acuan Qolbun Neema. Itulah yang dalam dunia industri dikenal sebagai Value dan Culture.
Apa saja Value dan Culture dari Qolbun Neema ?
VALUE : Iman, Taqwa, Kerjasama, Professional, Kejujuran.
CULTURE : Cepat, Respectful, Inovatif, Kreatif.
Itulah Karakter yang harus dimiliki oleh seluruh Pengurus dan Anggota dari Qolbun Neema.
Bagaimana dengan Kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengurus dan Anggota Qolbun Neema?
Kompetensi yang ditetapkan tentunya berdasarkan pada posisi, fungsi, dan tanggungjawab apa yang akan diberikan kepada masing-masing Pengurus dan Anggota. Seluruhnya berbeda dan disesuaikan dengan jabatan yang diembannya.
Membangun di Qolbun Neema, akan berbeda maknanya dengan membangun untuk Qolbun Neema, dan akan berbeda pula maknanya dengan membangun bersama Qolbun Neema.
Yang menjadi tujuan kami semua di Qolbun Neema adalah membangun bersama Qolbun Neema.
Pada kesempatan lain akan kita bahas lebih dalam lagi, bagaimana sistem di Qolbun Neema yang terorganisir dengan baik, yang tertata dengan tepat, sehingga sistem dan manajemen yang diimplmentasikan di Qolbun Neema akan sangat berbeda dengan sistem dan manajemen yang diimplementasikan oleh harakah-harakah lain yang sejenis di Indonesia ini. Profesionalisme akan kita tetapkan sebagai acuan dasar bagi insan-insan yang menjadi pengurus di Qolbun Neema yang sesuai dengan kompetensi di bidangnya masing-masing.
Kembali apabila kita melihat dari sisi manajemen terkait dengan Kompetensi dan Karakter, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota organisasi, maka keberadaan kedua point tersebut yang sesuai dengan kebutuhan organisasi sangatlah penting dalam menunjang kemajuan organisasi. Bila sebuah organisasi memiliki anggota yang kompetensi dan karakternya tidak sesuai dengan tujuan organisasi, maka dapat diyakini bahwa organisasi tersebut akan menuju kehancuran, baik lambat maupun cepat.
Skill dan Knowledge dapat diupgrade dengan mudah. Attitude, tidak akan mudah untuk diupgrade, butuh perjuangan yang sangat luar biasa.
Maka dalam bahasa yang lebih sederhana, Kompetensi itu bersifat dan bertujuan untuk mengangkat dirinya, sementara Karakter itu untuk menghisab dirinya. That is the important point…
Kesuksesan manusia sebagai individu akan sangat ditentukan oleh karakter, bukan hanya sekedar kompetensi. Dengan melakukan sedikit perubahan pada karakter, maka akan terjadi perubahan yang luar biasa pada hasil akhir.
Bagaimana kita mengharapkan hasil yang berbeda apabila yang kita lakukan tidak pernah berubah…
Confencius mengatakan, “Tidak mungkin cabang tumbuh dengan baik apabila akarnya rusak”.
Seri Manajemen
Posted by Ketua Umum
Qolbun Neema
Spiritualitas & Intelektualitas