Tentang Air 7 Sumur Bukan Syirik ..?
Dalam soheh bukhari pada hadis ke 198 di riwayatkan:
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺑَﻌْﺪَﻣَﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺑَﻴْﺘَﻪُ ﻭَﺍﺷْﺘَﺪَّ ﻭَﺟَﻌُﻪُ ﻫَﺮِﻳﻘُﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻗِﺮَﺏٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺤْﻠَﻞْ ﺃَﻭْﻛِﻴَﺘُﻬُﻦَّ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻬَﺪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺃُﺟْﻠِﺲَ ﻓِﻲ ﻣِﺨْﻀَﺐٍ ﻟِﺤَﻔْﺼَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻃَﻔِﻘْﻨَﺎ ﻧَﺼُﺐُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺗِﻠْﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻃَﻔِﻖَ ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺃَﻥْ ﻗَﺪْ ﻓَﻌَﻠْﺘُﻦَّ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Dari Aisyah ra berkata, sabda Rasulullah saw: "Ketika Nabi saw telah masuk ke dalam rumah dan sakit beliau semakin parah , beliau bersabda: "Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belum dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang". Kemudian nabi saw didudukkan di dalam ember besar milik Hafsah, istri Nabi SAW maka kami segera menyiramkan air kepada beliau hingga beliau memberi isyarat kepada kami, bahwa kalian(istri-istri Rasulullah SAW) telah melakukannya, setelah itu beliau keluar menemui orang-orang." (Shahih Bukhari)
Hadits tersebut menjadi dalil atas orang-orang yang membantah bahwa mandi dengan 7 macam air adalah merupakan adat yang syirik. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sakitnya mulai parah, beliau meminta air dari 7 buah girbah untuk membasuh tubuh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, girbah adalah sebuah kantong air yang terbuat dari kulit kambing yang salah satu sisinya dijahit dan sisi yang lainnya diikat, yang mana jika girbah itu tertiup angin maka air di dalam girbah itu akan menjadi dingin.
Berkata ibnu hajar dalam syarah hadis tersebut pada kalimat ﻣﻦ ﺳﺒﻊ ﻗﺮﺏ :dari tujuh geriba";
: " ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺨﻄّﺎﺑﻲّ : ﻳﺸﺒﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺧﺺّ ﺍﻟﺴّﺒﻊ ﺗﺒﺮّﻛًﺎ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻌﺪﺩ ; ﻷﻥّ ﻟﻪ ﺩﺧﻮﻻً ﻓﻲ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺸّﺮﻳﻌﺔ ﻭﺃﺻﻞ ﺍﻟﺨﻠﻘﺔ . ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻟﻠﻄّﺒﺮﺍﻧﻲّ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : )) ﻣﻦ ﺁﺑﺎﺭ ﺷﺘّﻰ (( ، ﻭﺍﻟﻈّﺎﻫﺮ ﺃﻥّ ﺫﻟﻚ ﻟﻠﺘّﺪﺍﻭﻱ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺃﺧﺮﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﺼّﺤﻴﺢ : )) ﻟﻌﻠّﻲ ﺃﺳﺘﺮﻳﺢ ﻓﺄﻋﻬﺪ (( ﺃﻱ : ﺃﻭﺻﻲ ." [ ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ( 1/303 )].
[Telah berkata Al khothobi; penghususan dengan tujuh adalah bentuk tabaruk atas hitungan ini, karena angka tujuh itu masuk dalam banyak perkara syariat dan asal penciptaan, dan dalam sebuah riwayat dari Al Imam Thabrani menjelaskan bahwa yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah air dari 7 Gerbah akan tetapi air dari 7 sumur, dan dhohirnya perbuatan tersebut adalah untuk pengobatan.[fathul bari 1/303]
Dan juga ada hadis yang HAMPIR serupa dengan hadis di atas:
ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟَﻤَّﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺑَﻴْﺘِﻲ ﻭَﺍﺷْﺘَﺪَّ ﺑِﻪِ ﻭَﺟَﻌُﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻫَﺮِﻳﻘُﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻗِﺮَﺏٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺤْﻠَﻞْ ﺃَﻭْﻛِﻴَﺘُﻬُﻦَّ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻬَﺪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻓَﺄَﺟْﻠَﺴْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻣِﺨْﻀَﺐٍ ﻟِﺤَﻔْﺼَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻃَﻔِﻘْﻨَﺎ ﻧَﺼُﺐُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦْ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻘِﺮَﺏِ ﺣَﺘَّﻰ ﻃَﻔِﻖَ ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺃَﻥْ ﻗَﺪْ ﻓَﻌَﻠْﺘُﻦَّ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻓَﺼَﻠَّﻰ ﺑِﻬِﻢْ ﻭَﺧَﻄَﺒَﻬُﻢْ
[soheh bukhari DALAM kitab maghozi bab marodun nabi solallohu alaihi wasalam wa wafatuhu]
Lalu ibnu hajar menjelaskan kalimat hadis pada bagian ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊ ﻗِﺮَﺏ :dari tujuh geriba";
ﻗِﻴﻞَ ﺍﻟْﺤِﻜْﻤَﺔ ﻓِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌَﺪَﺩ ﺃَﻥَّ ﻟَﻪُ ﺧَﺎﺻِّﻴَّﺔ ﻓِﻲ ﺩَﻓْﻊ ﺿَﺮَﺭ ﺍﻟﺴُّﻢّ ﻭَﺍﻟﺴِّﺤْﺮ
Adapun hikmah hitungan tujuh tersebut,bahwa di dalamnya memiliki khasiat untuk menolak racun dan sihir. hal ini menunjukkan bahwa mandi dengan air dari 7 sumur bukanlah adat-adat kejawen yang menyimpang dari syariat Islam, namun mandi dari air yang berasal dari 7 sumur adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal tersebut bukanlah hal yang syirik atau bid’ah, akan tetapi orang yang tidak memahaminya mengatakan bahwa hal itu adalah syirik dan bid’ah.
Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa maksud daripada mandi dengan 7 macam air atau dari 7 sumur yang berbeda atau 7 sumber air yang berbeda adalah sebagaimana manusia diciptakan dari air dan tanah, maka air yang keluar dari tanah yang diambil dari 7 macam atau 7 wilayah yang berbeda maka hal itu membawa kesembuhan untuk tubuh, karena sebagaimana hadits tadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berobat dengan 7 macam air atau 7 gerbah yang berbeda. Banyak hal-hal yang harus kita fahami yang mana banyak kelompok orang yang menentang dan menyelewengkannya, sehingga mengatakan sesuatu yang sunnah sebagai hal yang bid’ah dan lain sebagainya.
-----
Terdapat hadits shahih riawat Bukhari yang mengisahkan bahwa Shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit dan kemudian meminta agar kepalanya diguyur oleh air sebanyak tujuh qirbah. Apakah ini bisa kita gunakan juga jika kita merasa sakit sebagaimana yang disangka oleh sebagian (kecil) orang? Berikut sedikit pembahasannya
Hadistnya sebagai berikut.
Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, beliau memerintahkan agar kepalanya disiram dengan air sebanyak tujuh qirbah. Beliau bersabda ketika itu,
ﻫَﺮِﻳﻘُﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻗِﺮَﺏٍ
“Guyurkan kepadaku (air) tujuh qirbah (geriba)” [1]
Mengenai makna tujuh qirbah, Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan dengan mengutip perkataan Al-Khattabi,
ﻳﺸﺒﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺧﺺ ﺍﻟﺴﺒﻊ ﺗﺒﺮﻛﺎ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﻷﻥ ﻟﻪ ﺩﺧﻮﻻ ﻓﻲ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻭﺃﺻﻞ ﺍﻟﺨﻠﻘﺔ
“(makna tujuh qirbah) adalah mengkhususkan angka tujuh untuk bertabarruk (mencari berkah) dengan jumlah ini karena banyak perkara syariat dan asal penciptaan menggunakan angka tujuh.” [2]
Jadi tujuan beliau adalah agar beliau kembali merasakan segar dengan diguyur air karena beliau hendak keluar menuju manusia dan mengimami shalat. Adapun angka tujuh adalah untuk mencari keberkahan.
Sebagaimana kita ketahui banyak sekali angka tujuh dalah pensyariatan. Misalnya:
-7 lapis langit dan bumi
-penciptaan tujuh fase dan hari
-tujuh kali tawaf, sa’i dan takbiratul ihram pertama shalat ied
-makan tujuh qurma Ajwah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺗَﺼَﺒَّﺢَ ﺑِﺴَﺒْﻊِ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻋَﺠْﻮَﺓً، ﻟَﻢْ ﻳَﻀُﺮَّﻩُ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺳُﻢٌّ ﻭَﻻَ ﺳِﺤْﺮٌ
“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir” [3]
-berbagai lafadz dalam Al-Quran
ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻣِﻦْ ﺷَﺠَﺮَﺓٍ ﺃَﻗْﻠَﺎﻡٌ ﻭَﺍﻟْﺒَﺤْﺮُ ﻳَﻤُﺪُّﻩُ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻩِ ﺳَﺒْﻌَﺔُ ﺃَﺑْﺤُﺮٍ ﻣَﺎ ﻧَﻔِﺪَﺕْ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۗ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰِﻳﺰٌ ﺣَﻜِﻴﻢٌ
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ” (Luqman ; 27)
ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻬُﻢْ ﺃَﻭْ ﻟَﺎ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻬُﻢْ ﺇِﻥْ ﺗَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻬُﻢْ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﻣَﺮَّﺓً ﻓَﻠَﻦْ ﻳَﻐْﻔِﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻬُﻢْ ۚ ﺫَٰﻟِﻚَ ﺑِﺄَﻧَّﻬُﻢْ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻔَﺎﺳِﻘِﻴﻦَ
“ Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja) kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka, yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik” (At-Taubah : 80)
-dan masih banya lagi misalnya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍَﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﻳَﺄﻛُﻞُ ﻓِﻲ ﻣِﻊً ﻭَﺍﺣِﺪٍ، ﻭَﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُ ﻳَﺄْﻛُﻞُ ﻓِﻲْ ﺳَﺒْﻌَﺔِ ﺃَﻣْﻌَﺎﺀٍ
“orang mukmin makan dengan satu usus manakala orang kafir makan dengan tujuh usus” [4]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣُﺮُّﻭْ ﻫُﻢْ ﺑِﺎﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻟِﺴَﺒْﻊٍ
“Perintahkanlah mereka (anak-anak kalian) untuk shalat pada usia tujuh tahun” [5]
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
[1] HR. Bukhari no. 4442, dari Aisyah Radhiallahu ‘anha
[2] Fathul Bari 1/303, Darul Ma’tifah, Beirut, 1379 H, syamilah
[3] HR Bukhari no. 5769 dan Muslim no. 2047
[4] HR Bukhari no. 5393, Muslim no. 2060
[5] HR Ahmad II/187, Shahih Jami’ush Shaghir no. 5867
-------
Ritual Mandi 7 sumur
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺪَﻣَﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﺑَﻴْﺘَﻪُ ﻭَﺍﺷْﺘَﺪَّ ﻭَﺟَﻌُﻪُ ﻫَﺮِﻳﻘُﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻗِﺮَﺏٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺤْﻠَﻞْ ﺃَﻭْﻛِﻴَﺘُﻬُﻦَّ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻬَﺪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺃُﺟْﻠِﺲَ ﻓِﻲ ﻣِﺨْﻀَﺐٍ ﻟِﺤَﻔْﺼَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺛُﻢَّ ﻃَﻔِﻘْﻨَﺎ ﻧَﺼُﺐُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺗِﻠْﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻃَﻔِﻖَ ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺃَﻥْ ﻗَﺪْ ﻓَﻌَﻠْﺘُﻦَّ ﺛُﻢَّ ﺧَﺮَﺝَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah berada di rumahnya dan sakitnya makin berat, beliau mengatakan: “Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belun dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam didudukkan untuk mandi dengan ember milik Hafshah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka kami segera menyiram beliau hingga beliau memberi isyarat ‘sudah cukup’. Setelah itu beliau keluar menemui orang-orang. [HR. Bukhari]
Bilangan tujuh digunakan oleh Nabi dalam beberapa hal. Misalnya tujuh kurma ajwa, tujuh basuhan untuk mengangkat najis mughalazhah. Sangat mungkin bilangan tujuh digunakan oleh Nabi untuk tabarruk, sebab bilangan ini banyak digunakan dalam syari’at dan berkaitan dengan asal penciptaan manusia yang diciptakan dengan tujuh unsur utama. [Lihat Fathul Bari I:303]
Dan dalam riwayat Thabarani dalam hadits ini menggunakan lafazh
ﺻُﺒُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻗِﺮَﺏٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ، ﻣِﻦْ ﺁﺑَﺎﺭٍ ﺷَﺘَّﻰ
Siramkan kepadaku air dari tujuh geriba, dari sumur yang berbeda-beda. [Mu’jamul Awsath Thabarani]
Mandi dengan air dari tujuh sumur itu dilakukan Nabi dalam rangka pengobatan dengan mengambil keberkahan dari air yang keluar dari tujuh sumber air yang berbeda. Air dan sumber air memang mengandung keberkahan dari Allah. Karena keberkahan itulah maka air keluar dari sumber air tersebut. Air hujan pun turun dengan membawa keberkahan yang dengannya Allah menghidupkan tanah tandus.
Maka mandi dari tujuh sumur ini merupakan contoh tabarruk yang diajarkan Nabi, dan bukanlah sesutu yang bid’ah apalagi syirik. Namun orang-orang yang jahil mengenai tauhid dan bertaqlid buta kepada mujtahid palsu itu menganggap bahwa mandi tujuh sumur ini adalah perkara bid’ah yang tidak ada dasarnya dalam agama dan merupakan perbuatan syirik. Semoga Allah melindungi kita dari gelapnya alam pemikiran
------------
Air Ruqyah 7 Sumur
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam
Berobat dengan 7 macam air ataw 7 gerbah yang berbeda .
Dari Aisyah ra berkata, sabda Rasulullah saw: “Ketika Nabi saw telah masuk ke dalam rumah dan sakit beliau semakin parah , beliau bersabda: “Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belum dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang”. Kemudian nabi saw didudukkan di dalam ember besar milik Hafsah, istri Nabi SAW maka kami segera menyiramkan air kepada beliau hingga beliau memberi isyarat kepada kami, bahwa kalian(istri-istri Rasulullah SAW) telah melakukannya, setelah itu beliau keluar menemui orang-orang.” (Shahih Bukhari)
Hadits tersebut menjadi dalil atas orang-orang yang membantah bahwa mandi dengan 7 macam air adalah merupakan adat yang syirik. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sakitnya mulai parah, beliau meminta air dari 7 buah girbah untuk membasuh tubuh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, girbah adalah sebuah kantong air yang terbuat dari kulit kambing yang salah satu sisinya dijahit dan sisi yang lainnya diikat, yang mana jika girbah itu tertiup angin maka air di dalam girbah itu akan menjadi dingin.
Dalam hal ini Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa ada sebuah riwayat dari Al Imam Thabrani menjelaskan bahwa yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah air dari 7 Gerbah akan tetapi air dari 7 sumur, namun dalam riwayat Shahih Al Bukhari adalah air dari 7 girbah.
Akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa mandi dengan air dari 7 sumur bukanlah adat-adat kejawen yang menyimpang dari syariat Islam, namun mandi dari air yang berasal dari 7 sumur adalah sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal tersebut bukanlah hal yang syirik atau bid’ah, akan tetapi orang yang tidak memahaminya mengatakan bahwa hal itu adalah syirik dan bid’ah. Al Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa maksud daripada mandi dengan 7 macam air atau dari 7 sumur yang berbeda atau 7 sumber air yang berbeda adalah sebagaimana manusia diciptakan dari air dan tanah, maka air yang keluar dari tanah yang diambil dari 7 macam atau 7 wilayah yang berbeda maka hal itu membawa kesembuhan untuk tubuh, karena sebagaimana hadits tadi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berobat dengan 7 macam air atau 7 gerbah yang berbeda. Banyak hal-hal yang harus kita fahami yang mana banyak kelompok orang yang menentang dan menyelewengkannya, sehingga mengatakan sesuatu yang sunnah sebagai hal yang bid’ah dan lain sebagainya.
Wallahu a’lam bisshowab.
Air 7 Sumur di ambil dari 6 sumber mata air dan 1 air zamzam .
1. (Fathul Baari
bisyarah shahih Bukhari Bab Wudhu Juz 1 hal
315 hadits No.191)
Herbal Ruqyah Indonesia
Isi 360ml harga 10.000 belum Onkir
Semoga bermanfaat Barakallahufiikum.