Nuruddin Al Indunissy
"Aslmlkm ustad,stlh beberapa kali di ruqiyah di
rmh rehab sama ikut pelatihan kmrn di tanah baru
wlpn ga smp tuntas membuat hati saya
terbuka,dan membuat percaya diri saya muncul
ternyata Alloh maha segalanya,dan ustad benar
saya tdk boleh tergantung sama peruqiyah,smp
skrng saya msih muntah darah ustad,tapi skrng
tdk membuat saya takut justru membuat saya
smngt untk bisa mandiri,trmksh ya ustad tlh
memberi tausiah buat saya shngga saya bisa
percaya diri dan bangkit dr keterpurukan". Ibu
AWN, Bogor.
Alhamdulillah, testimonial seperti inilah yang
membuat saya tetap menekuni professi "Trainer
Ruqyah" meski tidak sedikit celotehan syaitan
keputusasaan berupaya memadamkan cahaya dan
gelora semangat di belantara dada sepanjang 2
tahun terakhir.
Menyaksikan wajah-wajah basah, jiwa yang
merunduk, tatapan mata bercahaya, dan cahaya
harapan menghangatkan semesta! Menyaksikan
qalbu yang hidup setelah matinya, melihat jiwa-
jiwa yang bebas dari penjara, tangis bahagia
diantara riuh balatentara langit yang turun
meringkus syaitan-syaitan terkutuk yang mencuri
kebahagiaan manusia.
Bahagia rasanya bersama jiwa-jiwa yang takut,
butuh dan lalu patuh. Membawa mereka dalam
satu lembah dimana kedamaian adalah mata
airnya, embun-embun dan rerumputan berpelukan,
kicau burung dan ranting rerimbunan. Sejenak
diam menatap jalanan terjal dihadapan..
Bersama menertawakan masalah, menertawakan
syaitan-syaitan dan lalu bangkit menjadi pejuang
memerangi mereka, berikrar, bersumpah dan
mendeklarasikan permusuhan dengan iblis beserta
balatentara. Berdiri berpegangan saling
menguatkan, meyakinkan kembali bahwa kita
sama dan satu tujuan menuju puncak tujuan
menjadi muslim visioner yang mendambakan
kemenangan besar di negeri akhirat.
Mereka memang belum sembuh, namun mereka
telah berubah. Para pecundang syaitan itu kini
menjadi pejuang yang memusuhi syaitan. Mereka
telah bangkit dari diam yang panjang, terbang
meninggi menjadi balatentara. Balatentara cahaya
yang mengguncang istana iblis dilautan lepas
sana..
Allahuakbar!
Seruan demi seruan ini tidak akan pernah diam
selama dada masih berdetak, selama mata masih
berkedip selama nadi masih berdenyut-denyut!
Bangkitlah wahai Hamba Allah!
Berhentilah mencari peruqyah, carilah Allah dan
gantungkan Qalbumu diarsyNya yang luas nan
tinggi. Berhentilah memimpikan kesembuhan,
mulailah buat perubahan. Karena al Qur'an tidak
sekedar menyembuhkan, bahkan mengubah
kehidupan kita.