Oleh; Rohis Rsud Margono Purwokerto
Mengapa banyak orang
sakit tertarik pada pengobatan alternatif? Apa istimewanya pengobatan seperti
itu?
Biasanya mereka
mencoba ke alternative setelah usaha penyembuhan secara medis sudah lama
dilakukan, namun belum ada hasil yang diharapkan.
Selain mengharapkan
kesembuhan, juga karena pengobatan alternative sering menawarkan biaya
‘seikhlasnya’ untuk jalan pintas kesembuhan. Sesuai dengan lebel ‘alternative’
yang berarti jalan tembus agar lebih cepat sampai ke tujuan dari pada melalui
jalan biasa.
Namun bukan tanpa
resiko, khususnya bagi pasien yang tidak memiliki bekal ilmu agama dan keimanan
yang cukup. Yaitu ketika kesabaran menanggung derita hidup mulai melemah,
perasaan jenuh meliputi jiwanya, dan biaya hidup serta ekonomi keluarga yang
menambah beban fikirannya.
Di saat itulah, ia
‘terpaksa’ mengikuti saran teman-temannya agar ia berobat ke ’orang pintar’
atau mbah dukun. Namanya saja usaha, yah siapa tahu cocok dan sembuh . . .
Tanpa banyak
berfikir ia merasa mantap untuk datang ke tempat praktek si dukun. Yang penting
sembuh, pikirnya.
Biasanya pasien
ditanya dulu tentang nama dan nama orang tuanya, juga hari kelahiran dan
wetonnya. Beberapa dukun lainnya terkadang meminta syarat sejumlah uang atau
adanya barang-barang tertentu sebagai media pengobatannya. Bahkan ada yang
minta disembelihkan ayam putih atau lainnya, untuk dipersembahkan kepada
temannya dari bangsa setan terkutuk.
Yang paling sering
dilakukan oleh si dukun kepada hampir semua pasiennya adalah memberi mereka
sesuatu utk dimakan atau minuman air putih, yang sebelumnya dibacakan mantra
atau kalimat-kalimat yang tidak jelas maknanya.
Cara seperti ini
termasuk ruqyah syirkiyyah. Yakni ruqyah (jampi-jampi) yang mengandung
ke-syirikan yang dilarang oleh Syariat Islam.
Kelihatannya sepele,
tapi sesungguhnya berat resikonya. Karena jika air itu diminum, maka ada
sesuatu yang ikut masuk bersama air minum itu. Sesuatu itu adalah makhluk yang
selama ini menjadi musuh kita! Yakni setan atau jin yang memang sudah siap dan
senantiasa mengintai-intai utk merusak dan merasuk ke dalam tubuh manusia.
Tujuan si dukun
adalah agar si setan (jin/ khadam/prewangan) itu mengusir penyakit atau juga
untuk mengusir jin yang ada di tubuh pasien. Dan si dukun dengan setan itu
sebelumnya sudah punya perjanjian kerja sama seperti itu. Kerja sama yang jelas
beresiko mengorbankan keimanan bagi kedua pihak.
Maka jika si dukun
dan rekan berusaha mengusir setan yg merasuk ke dalam tubuh pasien, maka ada 2
kemungkinan.
Pertama:
Jika jin itu kalah
kuat dibanding jin yang ada di pihak si dukun, maka jin ini yang akan
menggantikan posisi jin yang ada di dalam tubuh pasien. Sedangkan si dukun
tidak mungkin menyuruh jin itu keluar lagi, kecuali bila ia dapat teman setan
yang lebih kuat dan ampuh lagi. Demikian seterusnya . . .
Kedua : Jika jin
yang di dalam tubuh pasien lebih kuat, maka si dukun angkat tangan, tidak bisa
berbuat apa-apa. Biasanya si dukun sudah tahu kemampuan lawan sebelum beraksi
‘mengobati ‘ pasiennya.
Seperti itulah yang
terjadi, sehingga si sakit tidak kunjung sembuh, tapi justru dapat tambahan
penyakit yakni setan yg sudah merasuk ke tubuhnya, padahal tadinya cuma sakit
fisik semata.
Maka jalan
keluarnya adalah dengan ruqyah syar’iyyah. Hanya dengan cara ruqyah sya’iyyah
inilah, pengaruh sihir, kerasukan jin, ilmu pellet, teluh, santet dan
lain-lainnya insya Alloh bisa hilang.
Wallahu a’lamu bish
shawab