Meruqyah Dengan Cara Berteriak-teriak
MERUQYAH DENGAN TERIAK-TERIAK TIDAK TAHU MANA YANG KESURUPAN PERUQYAH APA PARA PASEIN NYA...?
Alhamdulillah sekarang banyak pelatihan ruqyah ada di mana-mana sehingga memudahkan para jama'ah bisa belajar tata cara ruqyah dengan benar dan pada akhirnya bisa ruqyah mandiri .
Namun eronis dengan tata cara Meruqyah yang teriak-teriak sama persir seperti orang kesurupan sehingga ada yang bilang itu yang kesurupan peruqyah nya apa para pasien nya...?
Berdoa dan Meruqyah dengan lembut Allah tidak akan tuli walau dengan suara yang lembut , berdoa dan Meruqyah dengan bersuara juga tidak mengapa karena para ulama membolehkan nya , ada satu lagi ghulaw atw berlebihan cara meruqyah dengan cara teriak-teriak seperti orang kesetanan dan seperti orang kesurupan, hal ini sangat tidak di anjurkan karena tidak ada para ulama memberi kan tata cara berdoa dan Meruqyah itu dengan teriak-teriak seperti mengejar maling yang sedang berlari kencang .
Seorang muslim membutuhkan Allah Subhanahu wa Ta’ala setiap saat. Penghambaan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mutlak harus dikerjakan. Berdoa merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh seorang hamba untuk membuktikan kebutuhannya kepada Allah. Dan sebagai bukti ketundukan dirinya kepada Rabbul-’Alamîn (Dzat Yang Maha Menguasai alam semesta).
ﺍﺩْﻋُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺗَﻀَﺮُّﻋًﺎ ﻭَﺧُﻔْﻴَﺔً ۚ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﻌْﺘَﺪِﻳﻦَ
Berdo’alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [al-A’raf/7 : 55]
Adab Berdoa, Dengan Suara Lirih Dan Perlahan
Ayat di atas juga mengajarkan cara bagi seorang muslim saat berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga doa yang dilantunkannya dikabulkan.
Ternyata tidak dengan suara keras dan berteriak-teriak . Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan cara berdoa itu, ialah dengan menyertakan dua sifat yang mengiringi perintah untuk berdoa kepada-Nya. Dua sifat itu, ialah tadharru’ dan khufyah.
Pengertian tadharru’, yaitu mengandung unsur khusyu’, tadzallul (kerendahan diri dan kehinaan diri) dan istikânah (ketundukan diri).
Adapun pengertian khufyah, ialah mengeluarkan suara dalam berdoa secara perlahan dan lirih, tidak mengeraskan maupun meneriakkannya.
Doa itu dilakukan dengan suara lembut dan hati ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tujuan berdoa secara perlahan dan lirih, supaya seorang yang berdoa terjauhkan dan selamat dari riya‘, dan demikian ini dikatakan oleh Imam al-Qurthubi rahimahullah. Begitu pula Nabi Zakariyya, beliau dipuji lantaran dalam berdoa dengan cara demikian, perlahan, lirih dan lembut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ﺫِﻛْﺮُ ﺭَﺣْﻤَﺖِ ﺭَﺑِّﻚَ ﻋَﺒْﺪَﻩُ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ ﺇِﺫْ ﻧَﺎﺩَﻯٰ ﺭَﺑَّﻪُ ﻧِﺪَﺍﺀً ﺧَﻔِﻴًّﺎ
(Yang dibacakan ini adalah)
penjelasan tetang rahmat Rabb kamu kepada hamba-Nya, Zakariyya. Yaitu tatkala ia berdoa kepada Rabbnya dengan suara yang lembut. [Maryam/19:2-3]
Oleh karena itu, ketika ada orang yang berdoa dengan suara keras, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur sahabat yang berbuat demikian. Disebutkan dalam Shahîhain, dari sahabat yang bernama Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Orang-orang mengangkat suara tatkala berdoa, sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺃﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺭْﺑَﻌُﻮﺍ ﻋَﻠﻰ ﺃﻧْﻔُﺴﻜُﻢْ ﺇﻧَّﻜُﻢْ ﻟَﻴﺲَ ﺗَﺪْ ﻋُﻮﻥَ ﺃﺻَﻢَّ ﻭَﻻَ ﻏَﺎﺋِﺒًﺎ ﺇﻧّﻜُﻢ ﺗَﺪْ ﻋُﻮﻥَ ﺳَﻤِﻴﻌًﺎ ﻗَﺮِﻳﺒًﺎ
Wahai manusia. Tenangkanlah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang bisu atau yang tidak ada. Sesungguhnya Dzat yang kalian seru Maha Mendengar lagi Maha Dekat.
Perintah berdoa dengan suara yang lembut juga termaktub dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut:
ﻭَﺍﺫْﻛُﺮ ﺭَّﺑَّﻚَ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﺗَﻀَﺮُّﻋًﺎ ﻭَﺧِﻴﻔَﺔً ﻭَﺩُﻭﻥَ ﺍﻟْﺠَﻬْﺮِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝِ ﺑِﺎﻟْﻐُﺪُﻭِّ ﻭَﺍﻟْﺂﺻَﺎﻝِ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜُﻦ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﻓِﻠِﻴﻦَ
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [al-A’râf/7:205]
Meruqyah dengan suara pelan dan bersuara tidak mengapa karena keduanya di perbolehkan menurut pendapat para ulama , yang bermasalah adalah berdoa dengan cara berteriak-teriak seperti orang kesurupan .
Yang kesurupan itu pasein nya apa peruqyahnya... Muhasabah diri ......?
Semoga kita bisa mengambil dari pengalaman dan pendapat para ulama sehingga kita bisa mengamalkan nya dalam kerendahan diri .
Herbal Ruqyah Mojokerto
Barakallahufiikum
Gambar hanya ilusi